Peringati HUT Ke-17, LaNyalla: DPD RI Perlu Penguatan

Peringati HUT Ke-17, LaNyalla: DPD RI Perlu Penguatan

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Raja dan Sultan se-Nusantara diundang secara khusus pada puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-17 DPD RI, di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/10/20221). Mereka hadir dengan busana kerajaan masing-masing.

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam sambutannya menyampaikan alasan mengapa pihaknya mengundang raja-raja dan sultan se Nusantara tersebut pada peringatan HUT ke-17 lembaga yang dipimpinnya itu.

"Mengapa kami secara khusus mengundang Paduka Yang Mulia Raja dan Sultan Nusantara, karena salah satu entitas yang berjasa dalam lahirnya bangsa dan negara ini adalah Kerajaan Nusantara. Sumbangsih Kerajaan Nusantara terhadap lahirnya Indonesia tidak bisa dihapus dalam sejarah," kata LaNyalla.


Penguatan DPD RI

Pada kesempatan tersebut, LaNyalla menyinggung posisi DPD RI dalam memandang rencana amandemen konstitusi yang berada dalam koridor untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Amandemen konstitusi harus bermuara kepada Indonesia yang lebih baik. Harus menjadi momentum bersama untuk melakukan refleksi dan koreksi atas arah perjalanan bangsa. Amandemen konstitusi juga harus memberi ruang penguatan peran kelembagaan DPD RI sebagai wakil daerah," kata LaNyalla.

Tanpa penguatan, kata LaNyalla, akan sulit bagi DPD RI melakukan mekanisme double check atas rencana kebijakan nasional dan mempercepat agregasi kepentingan daerah, dalam konteks hubungan antara pusat dan daerah.

Usia muda bukan berarti tidak bisa memberi sumbangsih besar bagi bangsa ini. Apalagi DPD RI adalah lembaga yang dibiayai APBN. “Sudah seharusnya kami berbuat lebih banyak. Bekerja lebih keras. Dan berpikir strategis serta melangkah dengan langkah yang out of the box. Untuk mempercepat mewujudkan tujuan hakiki lahirnya bangsa ini, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” kata LaNyalla.

LaNyalla mengajak semua lembaga negara, khususnya MPR, DPR dan Presiden menyatukan langkah dengan semangat dan suasana batin yang sama, untuk menyongsong amandemen konstitusi sebagai bagian dari upaya untuk melakukan koreksi dan perbaikan, demi mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa.

Simbol Persatuan

Presiden Jokowi yang hadir secara virtual menilai, DPD RI di usianya yang masih muda, telah banyak berkontribusi sebagai penyalur suara masyarakat yang berada di berbagai pelosok negeri dan sekaligus sebagai simbol utama persatuan dan kesatuan bangsa yang kokoh.

Dikatakan Presiden Jokowi, membangun Indonesia tidak bisa hanya dengan membangun Jawa. Membangun Indonesia tidak boleh ada yang tertinggal. Semua masyarakat tanpa terkecuali memiliki kesetaraan dalam mendapatkan pelayanan dari negara, mendapatkan akses pendidikan, kesehatan dan juga mendapatkan pekerjaan yang layak.

Karena itu, saya mengajak DPD RI dan Lembaga-lembaga negara lainnya untuk terus meningkatkan eksistensinya. Diperlukan cara-cara baru dalam menangani situasi yang berubah sangat cepat dan juga memiliki dampak yang sangat luas.

“Situasi extra ordinary ini menghaluskan sistem tanpa harus mengesampingkan prinsip prinsip check and balance dan tata kelola pemerintahan yang baik. Dalam merespon hal itu, DPD RI terus terus mengembangkan cara kerja yang inovatif ikut mendorong pemerintah daerah untuk bertransformasi, bekerja dengan cara-cara baru melakukan terobosan. Sehingga mampu memberikan pelayanan yang untuk mempercepat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia,” kata Presiden Jokowi.



Tags DPD RI