Webinar Literasi Digital: Interaksi Daring Nyaman, Babat Ujaran Kebencian

Webinar Literasi Digital: Interaksi Daring Nyaman, Babat Ujaran Kebencian

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU Webinar literasi digital pada siang ini, Selasa, 03 Agustus 2021 dimulai pukul 13.57 yang dibuka oleh moderator, Avicena Inovasanti. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada pagi ini adalah “Interaksi Online Nyaman, Kikis Ujaran Kebencian”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. 

Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. 

Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, Mega Novelia selaku mompreneur, owner Kelas main @rumahmandar @mimema_kids @kanayo_lauk. Moderator berbincang dengan key opinion leader pada pukul 14.00.


Mega Novelia: Awal saya berbisnis hanya sekedar mengisi waktu luang, tetapi ternyata bisnis saya berjalan dengan lancar. Pandemi ini bisa membuat kita lebih produktif pada bisnis online.          

Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah membacakan tata tertib, pukul 14.16 narasumber pertama yaitu, Dr. Meithiana Indrasari, S.T, M.M membawakan materi. Beliau adalah seorang Akademisi Unitomo, ketua umum ICMI Muda Jatim. Materi yang disampaikan adalah “Cerdas dan Bijak di Ruang Digital dengan Budaya Indonesia”.

Summary: Pantang dilakukan di media sosial yang memuat konflik, curhat masalah pribadi, mengejek dengan menyebut nama, mengejek tanpa menyebut nama, berbagi foto pesta gila-gilaan, dan bersikap terlalu ekstrim.

Hal-hal yang wajib dihindari seperti penghinaan atau pencemaran nama baik, melanggar kesusilaan, menyebarkan kebencian atau permusuhan individu, menyebarkan hoax, meluapkan kebencian tehadap inividu maupun kelompok, pemerasan serta pengancaman, dan hal yang bersifat perjudian.

Pantang dilakukan di media sosial yang memuat konflik, curhat masalah pribadi, mengejek dengan menyebut nama, mengejek tanpa menyebut nama, berbagi foto pesta gila-gilaan, dan bersikap terlalu ekstrim.

Totalitas nilai, tata sosial, dan tata laku manusia Indonesia yang mewujudkan pandangan hidup dan falsafah negara Pancasila ke dalam segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai tersebut berupa:

  1. Nilai dan jiwa kebutuhan dan keagamaan

  2. Nilai dan jiwa kemanusiaan

  3. Nilai dan jiwa persatuan

  4. Nilai dan jiwa kerakyatan dan demokrasi

  5. Nilai dan jiwa keadilan

Ciri konten bagus meliputi konten yang mendidik, menghibur, membujuk, mengisahkan cerita, shareworthy, dan searchable.

Pemaparan selesai pada pukul 14.39 WIB.

Narasumber kedua yaitu, Anwar Fattah, S.T, M.TImenyampaikan materi pada pukul 14.40. Beliau adalah seorang Dosen dan cyber security officer IT PHKT. Materi yang disampaikan berjudul “Rekam Jejak Digital di Ruang Digital”. 

Summary: Apapun yang sudah dibagikan di internet akan tetap di sana meskipun sudah dihapus, cari tahu jejak digital dengan nama di mesin pencaharian, atur privasi di perangkat maupun akun media sosial sesuai dengan target unggahan konten serta foto, posting hal-hal yang positif, gunakan kombinasi yang kuat untuk kata sandi, hapus aplikasi yang tidak dipakai, periksa cookies di perangkat, gunakan akun berbeda untuk berbagai keperluan, dan selalu update system operasi atau antivirus.

Jejak digital yang ditinggalkan dapat berupa posting-an di media sosial, pencarian di google, tontonan di Youtube, pembelian di marketplace, jalur ojek online, games online yang dimainkan, aplikasi yang diunduh, musik online yang diputar, situs web yang dikunjungi, dan sebagainya.

Apapun yang sudah dibagikan di internet akan tetap di sana meskipun sudah dihapus, cari tahu jejak digital dengan nama di mesin pencaharian, atur privasi di perangkat maupun akun media sosial sesuai dengan target unggahan konten serta foto, posting hal-hal yang positif, gunakan kombinasi yang kuat untuk kata sandi, hapus aplikasi yang tidak dipakai, periksa cookies di perangkat, gunakan akun berbeda untuk berbagai keperluan, dan selalu update system operasi atau antivirus.

Data pribadi adalah setiap data tentang seseorang baik yang terindetifikasi atau dapat dikombinasi dengan informasi lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik dan non-elektronik.

Kita tidak pernah tahu siapa sebenarnya lawan bicara kita di internet, privasi adalah kesadaran, dan jangan pernah posting identitas diri di media sosial.

Apa yang harus kita lakukan untuk lindungi privasi kita?

  1. Pastikan E-mail aman

  2. Hindari membuat kata sandi yang mudah ditebak

  3. Kata sandi yang kompleks dan tetap mudah diingat

  4. Ingat dan simpan baik-baik kata sandi

  5. Jangan menulis kata sandi pada ponsel, kertas, ataupun dokumen file

  6. Jangan memakai password yang sama untuk semua akun

  7. Cek Kembali izin aplikasi

  8. Atur privasi di Whatsapp

  9. Cek setting privasi dan keamanan di Facebook

  10. Aktifkan 2FA disetiap E-mail dan media sosial lainnya

Pemaparan oleh narasumber kedua selesai pada pukul 15.04 WIB.

Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Dr. Junaidi, S.S, M.Hum pada pukul 15.05. Beliau selaku Rektor Universitas Lancang Kuning Riau. Materi yang disampaikan adalah “”. 

Summary:.

Budaya digital adalah sebuah konsep yang menggambarkan bagaimana teknologi dan internet membentik cara kita berinteraksi sebagai manusia. Ini adalah acara kita berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi dalam masyarakat. Budaya digital adalah produk dari teknologi persuasif yang tak ada habisnya di sekitar kita dan hasil dari disrupsi inovasi teknologi.

Budaya digital yang tepat dapat memperbadayan bakat untuk menjadi yang terbaik. Untuk mengembankan inovasi produk yang lebih baik, setiap pemimpin bisnis berkepentingan untuk memelihara proses inovasi.

Teknologi digitial mulai direkayasa pada pertenahan abad 20, ini didasarkan pada dua proses yaitu informasi digital dan telekomunikasi. Ini berarti bahwa sinyal digital jauh lebih sedikit terdistrosi dan dapat dengan mudah diduplikasi.

 Teknologi digital bermanfaat untuk konektivitas sosial, kecepatan komunikasi, kesempatan belajar, dan otomatisasi.

7 keterampilan abad ke 21 yang pentin:

  1. Berpikir kritis

  2. Komunikasi

  3. Kolaborasi

  4. Kreativitas

  5. Kesedaran budaya

  6. Literasi digital

  7. Kepemimpinan

Pemaparan oleh narasumber ketiga selesai pada pukul 15.26 WIB.

Materi keempat disampaikan oleh Dr. Tuti Andriani, S.Ag, M.Pd selaku Dosen UIN Suska Riau. Pemaparan dimulai pada pukul 15.28. Materi yang disampaikan oleh narasumber keempat berjudul “Etika Menghargai Karya”.

Summary: Ruang lingkup etika digital meliputi kesadaran, kejujuran, kebajikan, dan tanggung  jawab. Metode berkolaborasi dengan aman dan nyaman di platform digital yaitu, engagement, comment, feeds, caption, follow, dan hastag. Di dalam dunia digital sendiri memiliki etika yang disebut dengan etika digital, etika digital ini berupa akhirat oriented, privasi, otak dan jari sinergi, komunikasi, kritis, dan juga berkarter.

Etika menghargai karya orang lain seperti sikap mengakui dan menghormati karya orang lain sebagai hasil kreativitasnya dengan cara memberikan apresiasi yang positif berupa kata-kata yang menyenangkan, pujian, dan memberikan semangat.

Etika yang baik dalam penggunaan internet yaitu, mematuhi hukum-hukum atau norma-norma yang berlaku dalam dunia internet. Tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan para pengguna internet lainnya.

Ruang lingkup etika digital meliputi kesadaran, kejujuran, kebajikan, dan tanggung  jawab. Metode berkolaborasi dengan aman dan nyaman di platform digital yaitu, engagement, comment, feeds, caption, follow, dan hastag. Di dalam dunia digital sendiri memiliki etika yang disebut dengan etika digital, etika digital ini berupa akhirat oriented, privasi, otak dan jari sinergi, komunikasi, kritis, dan juga berkarter.

Etiket interaksi daring:

  1. Login dengan identitas nama

  2. Gunakan headset

  3. Mute microphone

  4. Pelajari materi dan kerjakan tugas maupun ujian sesuai jadwal

  5. Non-aktifkan video ketika diminta 

  6. Ijin via chat kepada fasilitator ketika meninggalkan daring

  7. Gunakan fasilitas serta fitur dengan baik dan bertanggung jawab

Pemaparan oleh narasumber keempat selesai pada pukul 15.47 WIB.

Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada empat penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money untuk yang beruntung.

  1. Muhammad Fadhil Zailani memberikan pertanyaan kepada Dr. Meithiana Indrasari, S.T, M.M

Q : Bagaimana  cara kita menanggapi orang yang redikalisme terhadap kita yang mau mulai berbisnis kita itu sendiri baik melalui media digital atau secara langsung agar kita tidak menimbulkan sebuah konflik?

A : Hindari hal tersebut dengan memahami bahwa sebagai orangtua harus paham tentang apa yang berdampak pada anak nantinya.

 

  1. Putri Ayu memberikan pertanyaan kepada Anwar Fatth, S.T, M.TI

Q : Salah satu permasalahan digital media di indonesia ialah ujaran kebencian yang dilakukan oleh cyber terorisme. Contohnya  konten yg dibuat oleh cyber terorisme ialah seperti merakit bom, rekrutmen teroris di internet, dan sebagainya. Bagaimana tindakan pemerintah terhadap adanya cyber terorisme ini? Dan apakah ada UU yang mengatur?

A : Untuk mendeteksi hal tersebut membutuhkan tools tambahan untuk mengetahui konten-konten yang berbau terorisme. 

 

  1. Silvia Wahyuni memberikan pertanyaan kepada Dr. Junaidi, S.S, M.Hum

Q : Bagaimana memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung budaya sebuah bangsa? Mampukah era digital memberikan kontribusi nyata bagi upaya memajukan kebudayaan sekaligus merajut spirit multikulturalisme?

A : Kita akan lebih banyak berhubungan dengan bangsa maupun agama yang berbeda, sehingga kita harus memiliki rasa saling menghargai kesesama. Dan media sosial bisa menjadi wadah untuk mempromosikan budaya Indonesia.

 

  1. Endah Aulia Silalahi memberikan pertanyaan kepada Dr. Tuti Andriani, S.Ag, M.Pd

Q : Ba bagaimana tips membangun literasi yang sehat di lingkungan mahasiswa?

A : Berikan edukasi mengenai hal-hal ataupun informasi yang baik serta benar.

 

Sesi tanya jawab selesai pada pukul 16.07 Moderator kembali memanggil key opinion leader Mega Novelia. Beliau menyampaikan bahwa kunci dari bermain media sosial itu jangan baper, jangan sampai salah mengartikan.

Setelah berbincang-bincang dengan key opinion leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi pagi ini dan mengumumkan enam pemenang lainnya yang berhasil mendapatkan voucher e-money sebesar Rp. 100.000. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Pukul 16.31 webinar literasi digital hari ini selesai, moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital!