Webinar Literasi Digital: Yuk Produktif di Era Digital

Webinar Literasi Digital:  Yuk Produktif di Era Digital

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Narasumber pertama, bapak Umar Fauzi Bahanan, M.Si Beliau adalah seorang akademi ilmu komunikasi. beliau menyampaikan materi tentang  saatnya peserta didik dan guru terampil belajar daring (online). Kenapa Penggunaan Internet Perlu sebagai Media Pembelajaran, Di Internet memang kita bebas berpendapat dan berekspresi, namun perlu ditegaskan bahwa kebebasan tersebut bukanlah kebebasan mutlak tanpa batas. Sehingga perlu Pendidikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia tahun 2011 mencapai 63 juta orang, tahun 2021 mencapai 203 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial dan gim.


 

Narasumber kedua yaitu bapak Nursatyo ,. S.Sos, M.Si Beliau adalah seorang dosen ilmu komunikasi beliau menyampaikan materi tentang pentingnya internet sehat bagi mahasiswa. Internet sehat dan aman adalah penggunaan internet secara bijak sehingga kita semua sebagai pengguna bisa memaksimalkan dampak positif internet dan meminimalkan dampak negative dari berinternet, agar tercipta masyarakat cerdas dan produktif. Pentingnya Proteksi Perangkat Digital Penggunaan perangkat digital sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yaitu Bekerja, Mencari hiburan, Mencari informasi, Belanja online, Transaksi bisnis, Bermedia sosial.


 

Narasumber ketiga yaitu bapak Sulaimansyah, S.I.Kom Beliau adalah seorang wasekum HMI badko riau . beliau menyampaikan materi tentang pemahaman dunia digital dalam prespektif pancasila bagi seorang pendidik. Budaya digital mengacu pada budaya yang dibentuk oleh kemunculan dan penggunaan teknologi digital. Budaya digital adalah sebuah konsep yang menggambarkan bagaimana teknologi dan internet membentuk cara kita berinteraksi sebagai manusia. Ini adalah cara kita berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi dalam masyarakat. Ini berlaku untuk banyak topik tetapi turun ke satu tema menyeluruh hubungan antara manusia dan teknologi. 


 

Narasumber terakhir untuk menyampaikan materinya dari bapak Dr. Djeprin E. Hulawa, M.Ag Beliau adalah seorang dosen fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SUSKA RIAU. beliau menyampaikan materi tentang digital ethics. Berbahasa yang baik dan beretika di ruang digital dalam realitas abad 21 Transformasi digital pertama Perkembangan yang sangat signifikan di bidang teknologi informasi dan komunikasi (Teknologi konvergensi, seperti gadget, computer, HP, dll) kedua Industri berbasis produk (product-based competition) menjadi industri berbasis platform (platform-based). Kehidupan semakin praktis dan muda ketiga Manusia dalam berbagai sektor kehidupannya terpaut dengan ITC dan teknologi digital.

     

 

  1. Afidatuz Zakiyah memberikan pertanyaan kepada bapak Umar Fauzi Bahanan. M.Si.

 

Q : Salah satu dampak negatif tantangan dan peluang pembelajaran jarak jauh disaat pandemi bagi yang menjalankannya. Seperti terjadinya kesalahpahaman, karena komunikasi dilakukan tanpa tatap muka, jaringan internet sering tidak lancar terutama daerah pelosok yang susah jangkauan, dan memerlukan tekhnologi yang baik.

Bagaimana cara mengatasinya?

 

A : ada keterlambatan antara Indonesia dan negara lain saat negara lain memutuskan untuk Pendidikan gratis kita belom siap Pendidikan gratis jadi saat kita Pendidikan gratis negara lain sudah wifi gratis, Indonesia itu negara kepulauan jadi sulit untuk memasang kabel untuk wifi. jadi keterbatasan negara kita banyak makanya kita harus lebih banyak belajar. Jadi mari sama-sama mengejar ketertinggalan ini.


 

Kegiatan webinar literasi digital pada hari Senin, 26 Juli 2021, pukul 14.00 WIB, dengan tema “Tantangan dan Peluang Pembelajaran Jarak Jauh di saat Pandemi COVID 19” dibuka oleh moderator . Moderator memberikan reminding untuk para hadirin dalam 10 menit sebelum acara dimulai. Kemudian, moderator membuka rangkaian kegiatan webinar ini dengan mengucap salam, berdoa dan membawakan tagline Salam Literasi Digital Indonesia Makin Cakap Digital. Moderator juga tidak lupa untuk mengingatkan para peserta untuk terus menjaga protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker dan menghindari kerumunan.  Acara pertama dimulai dengan memutarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. 

Kemudian, moderator mempersilahkan Dirjen Aptika KEMKOMINFO, bapak Samuel A. Pangerapan untuk memberikan sambutan. Kemudian, moderator memperkenalkan Key Opinion Leader yaitu @queenpopi Beliau adalah seorang owner gallery fashion @gaiabiai.

 

Kemudian, moderator membacakan tata tertib dalam kegiatan weabinar ini. Setelah itu, moderator memperkenalkan narasumber pertama, bapak Umar Fauzi Bahanan, M.Si. Beliau adalah seorang akademis ilmu komunikasi. beliau menyampaikan tentang Saatnya Peserta Didik dan Guru Terampil Belajar Daring. Digital Skill minimal yang diperlukan bagi Pendidik, dapat dijadikan prinsip dasar yang sederhana untuk membantu kita menggunakan media sosial dengan cerdas, mengapa harus E-Learning? Pertama mengatasi rendahnya rasio guru dan siswa. Kedua beban guru dapat dikurangi dengan mengalihkan Sebagian inisiatif pembelajaran kepada siswa. Ketiga fleksibilitas dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Keempat melepaskan dari ketergantunan ruang dan waktu. Kelima kemungkinan akan memperluas layanan Pendidikan. Keenam pengayaan (enrichment) dalam proses.

Dengan menggunakan teknologi maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam menjalankan tugasnya dalam mengajar,maka proses belajar akan lebih menarik sehingga siswa akan termotivasi dengan tampilan mengajar menggunakan gambar atau animasi materi pelajaran yang akan membuat siswa cepat memahami dan mendalami materi.

Mambangun konten yang akan memberikan hasilyang maksimal, pembelajarannya dikemas menjadi kelas virtual atau e-learning .konten yang dibuat harus ringkas dan semenarik mungkin namun tetap mendalam, diantaranya konten berbasis presentasi dan konten berbasis audio video.

Kesimpulan 6 hal penting yang perlu kita lakukan dalam belajar mengajar di era digital yaitu : pertama perlu menggapai perilaku  yang memang berhasrat untuk belajar, kedua belajar seakan-akan bukanlah jadi paksaan, ketiga semakin pandai dalam memahami teknologi, keempat jaringan pertemanan akan semakin dunia, kelima kehati-hatian akan tumbuh, sebab posisi kita bukan di kelas melainkan di ruang public, keenam kecerdasan lebih terpacu, sebab bersaing bukan se-kelas atau se-wilayah melainkan se-dunia.

 

Kemudian, setelah narasumber pertama menyampaikan materinya, moderator memperkenalkan narasumber kedua yaitu bapak Nursatyo ,. S.Sos, M.Si Beliau adalah seorang dosen ilmu komunikasi. beliau menyampaikan tentang pentingnya internet sehat bagi mahasiswa. Internet Sehat adalah penggunaan internet secara bijak sehingga memaksimalkan dampak positif internet dan meminimalkan dampak negatif dari berinternet, agar tercipta masyarakat cerdas dan produktif. 

Pentingnya Proteksi Perangkat Digital Penggunaan perangkat digital sudah menjadi kebutuhan sehari-hari yaitu Bekerja, Mencari hiburan, Mencari informasi, Belanja online, Transaksi bisnis, Bermedia sosial. Perangkat digital berisi data-data penting yaitu Foto pribadi, Data pribadi dan keluarga (KTP, KK, Ijazah, dll), Nomor kontak orang lain, Data email dan password, Aplikasi dompet digital dan banking.

Perilaku Negatif di Media Sosial, yaitu Menyebarkan berita bohong (hoax) dan fitnah, Perang ujaran kebencian (marah, katakata kasar, menghina, merendahkan),  Provokasi sentimen bernuansa SARA, Penipuan, pemerasan, penculikan,  Apapun yang penting viral (prank, pornoaksi, adegan rekayasa, dll),  Peretasan oleh hacker.

Ancaman Hukuman, Aturan terkait dengan perilaku menyerang kehormatan atau pencemaran nama baik serta menimbulkan permusuhan, kebencian individu dan atau kelompok masyarakat tertentu (SARA) yaitu 1. Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang No 11/2018 tentang ITE 2. Pasal 4 dan 16 UU Nomor 40/2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis 3. Pasal 156 KUHP, pasal 157 KUHP, pasal 310 dan 311 KUHP × Pelaku ujaran kebencian terancam pidana 6 hingga 4 tahun penjara serta denda maksimal Rp 1 miliar bila terbukti melakukan perbuatannya.

Aman Berselancar di Internet, pertama Jangan pernah membagikan password email atau kode pin kepada siapapun, meski orang terdekat. Kedua Buat password yang unik, K0mb1n45I huruf, angka, kapital. Jika ada hal mencurigakan segera ganti password. ketiga Setting fitur autentikasi dua faktor: email terhubung dengan nomor HP. keempat Setting download gambar, video, lampiran secara nonotomatis. kelima Jangan membuka/ mengklik link dari SPAM atau sumber yang tidak jelas keenam jangan pernah mengakses website pornografi, film illegal, dan software bajakan ketujuh  Aktifkan antivirus dan firewall di perangkat digital, lakukan pembaharuan (updating) kedelapan Simpan data penting di cloud (ex: google drive) dan backup data yang besar di hardisk eksternal.

 

Kemudian, moderator beralih kepada narasumber ketiga yaitu bapak Sulaimansyah, S.I.Kom Beliau adalah seorang  . beliau menyampaikan tentang pemahaman dunia digital dalam prespektif Pancasila bagi seorang pendidik, kerangka literasi digital menurut kementrian kominfo yaitu pertama digital skills kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak TIK kedua digital culture kemampuan individu dalam membaca,menguraikan,membiasakan,memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan ketiga digital ethics kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, enyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari.

Budaya digital mengacu pada budaya yang dibentuk oleh kemunculan dan penggunaan teknologi digital. Budaya digital adalah sebuah konsep yang menggambarkan bagaimana teknologi dan internet membentuk cara kita berinteraksi sebagai manusia. Ini adalah cara kita berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi dalam masyarakat. Ini berlaku untuk banyak topik tetapi turun ke satu tema menyeluruh; hubungan antara manusia dan teknologi. 

Ketuhanan yang maha ESA, pertama Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama yang penganut kepercayaan berbeda beda dengan Tuhan yang Maha Esa, kedua Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Kemanusiaan yang adil dan beradab, pertama Mengakui persamaan derajat, persamaan  hak dan kewajiban asasi setiap manusia,  tanpa membeda-bedakan suku,  keturunan, agama, kepercayaan, jenis  kelamin, kedudukan sosial, warna kulit  dan sebagainya. Mengembangkan sikap tidak  semena-mena terhadap orang  lain. Mengembangkan sikap  hormat menghormati dan  bekerjasama dengan bangsa  lain.

Persatuan Indonesia, Mampu menempatkan  persatuan, kesatuan, serta  kepentingan dan keselamatan  bangsa dan negara sebagai  kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan  golongan, Mengembangkan rasa  kebanggaan  berkebangsaan dan  bertanah air  Indonesia, Mengembangkan rasa  cinta    kepada tanah air dan  bangsa.

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, Tidak boleh memaksakan  kehendak kepada orang lain. Dengan itikad baik dan rasatanggung jawab menerima dan  melaksanakan hasil keputusan musyawarah. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, Menanamkan Nilai – Nilai kepekaan Sosial yang Tinggi bagi Murid, Mengajarkan agar menghargai karya orang lain yang bersifat kemajuan bagi bangsa dan Negara, Selalu memberi pemahaman tentang hidup hemat dan berbagi bukan hanya berpoya – poya dengan kemewahan.

 

Kemudian, moderator mempersilahkan narasumber terakhir untuk menyampaikan materinya dari bapak Dr. Djeprin E. Hulawa, M.Ag Beliau adalah seorang- . Beliau menyampaikan tentang berbahasa yang baik dan beretika di ruang digital.  . Berbahasa yang baik dan beretika di ruang digital dalam realitas abad 21 Transformasi digital pertama Perkembangan yang sangat signifikan di bidang teknologi informasi dan komunikasi (Teknologi konvergensi, seperti gadget, computer, HP, dll) kedua Industri berbasis produk (product-based competition) menjadi industri berbasis platform (platform-based). Kehidupan semakin praktis dan muda ketiga Manusia dalam berbagai sektor kehidupannya terpaut dengan ITC dan teknologi digital. 

Whats is digital ethics? Pertama menyadari, mencontohkan menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, mengembangkan, tatakelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari.

Mengapa Harus Etis ? , Ruang digital bersifat umum dan global yang memungkinkan semua jenis interaksi, komunikasi dan segala tindak tanduk kita (budaya) dapat diakeses oleh semua orang dalam waktu yang cepat, berjejaring dan berjejak digital tanpa batas ruang dan waktu (geografis) sehingga diperlukan satu etika baru yang disepakati bersama (global).

Perbedaan Etika dan Etiket, etika adalah Sebagai sistem nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya, etiket adalah Tata cara individu berinteraksi dengan individu lain atau dalam masyarakat. Mari Berbahasa yang Benar dan Beretika di Ruang Digital, Bahasa yang baik dan benar menjadi salah satu etika utama pada era digital, lisan maupun tulisan, Tingkat kesopanan netizen Indonesia memburuk 8 poin ke angka 76, di mana semakin tinggi angkanya, tingkat kesopanan semakin buruk. Penyebab Buruknya Komunikasi Warganet, Rendahnya Literasi Bahasa, Rendahnya Literasi Hukum, Rendahnya Literasi Pengetahuan, Rendahnya Literasi Etika.

Tips Menggunakan Media Sosial, menghargai perbedaan , perbedaan merupakan sunnatullah, Realitas Indonesia adalah negara dengan beraneka ragam suku, budaya, kepercayaan dan agama. Etika toleransi dan menerima kemajemukan telah terbentuk sejak lama sebagaimana tertera dalam kalimat “Bhineka Tunggal Ika”.

Digital Sefty Room. Khazanah Pengetahuan, Wadah pertemuan Informasi, Kabar, Pengembangan Moral, Ajang Silaturrahim. 

Rung Digital Plus. Kesehatan Jiwa, Kesehatan Raga , Kesehatan Otak, Pengembangan Kepribadian.

Setelah sesi pemaparan materi selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab antara penanya dan narasumber. Ada empat penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money sebesar Rp. 100.000,-

  1. Afidatuz Zakiyah memberikan pertanyaan kepada bapak Umar Fauzi Bahanan. M.Si.

 

Q : Salah satu dampak negatif tantangan dan peluang pembelajaran jarak jauh disaat pandemi bagi yang menjalankannya. Seperti terjadinya kesalahpahaman, karena komunikasi dilakukan tanpa tatap muka, jaringan internet sering tidak lancar terutama daerah pelosok yang susah jangkauan, dan memerlukan tekhnologi yang baik.

Bagaimana cara mengatasinya?

 

A : ada keterlambatan antara Indonesia dan negara lain saat negara lain memutuskan untuk Pendidikan gratis kita belom siap Pendidikan gratis jadi saat kita Pendidikan gratis negara lain sudah wifi gratis, Indonesia itu negara kepulauan jadi sulit untuk memasang kabel untuk wifi. jadi keterbatasan negara kita banyak makanya kita harus lebih banyak belajar. Jadi mari sama-sama mengejar ketertinggalan ini.



 

  1. Sania Fitria memberikan pertanyaan kepada bapak Nursatyo

 

Q : Selamat Siang pak, saya izin bertanya. Jika segala pembelajaran online ini kelak akan dijadikan sebagai pembelajaran di masa yang akan datang. Menurut bapak langkah-langkah yang mungkin dilakukan untuk meningkatkan keamanan saat menggunakan internet apa saja ya pak?khususnyaa bagi adik-adik kita, kira kira bagaimana ya pak cara menjelaskan terkait keamaan internet dengan efektif?

A : pembelajaran secara digital atau jarak jauh sudah dikemukakan seperti aplikasi bimbil berbasi online jadi walaupun pandemi sudah meurun pembelajaran secara online pasti masih berlanjut, dan pembelajari aplikasi pembelajaran online yang aman.

 

  1. Rekso Sandany memberikan pertanyaan kepada bapak Sulaimansyah

 

Q : Berita terbaru dari hasil riset Microsoft terkait Digital Civility Index yang mengukur tingkat kesopanan digital pengguna internet dunia saat berkomunikasi di dunia maya. Dalam risetny Warganet Indonesia menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara, alias paling tidak sopan di wilayah tersebut. Pertanyaan saya bagaimana agar Budaya interaksi digital di Indonesia menjadi lebih baik? Bagaimana menyikapi berita etika berdigital warganet Indonesia yg dinyatakan buruk di Asia? Apa yang bisa dilakukan oleh warganet yang terdiri dari pemerintah, public figure, keluarga dan sebagainya guna mengontrolnya dalam budaya digital dan etika berdigital? Bagaimana pendapat bapak mengenai hilangnya akhlak dalam bertutur 2M1T(Mohon Maaf, Minta Tolong dan Terimakasih). Terimakasih

 

A : kita sebagai orang tua harus membatasi dan memantau anak kita agar tidak terpengaruh oleh pengaruh buruk internet, jadi inilah tugas dan fungsi keluarga untuk mengontrol keluarga kita

 

  1.  Melati Socika Putri memberikan pertanyaan kepada bapak Djeprin E Hulawa

Q : Digital ethics berkaitan dengan dampak teknologi digital pada masyarakat dan lingkungan kita. Pertanyaan-pertanyaan seperti di bawah ini adalah hal yang membentuk agenda untuk etika digital.Apakah adil bagi kita bahwa para pemain digital besar (seperti Internet, Google) untuk menggunakan pengaruhnya yang mendominasi pasar mereka dalam melakukan persaingan ?

A : itu sebenarnya tidak etis menggunakan pengaruh besar terhadap mayoritas untuk kepentingan pribadi, karna itu yang berhubungan tentang etika yang merugikan orang lain itu tidak etis,

 

Setelah sesi tanya jawab selesai, moderator kembali menyapa Key Opinion Leader, @queenpopi Menurut beliau, jadi peluang dan tantangan itu untuk para pendidik, kreativitas guru itu sangat penting agar murid tidak bosan karena murid butuh ketertarikan terhadap belajar. Banyak point yang saya catat dari literasi digital ini.

 

Kemudian, setelah rangkaian acara selesai, moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, mengucapkan terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital.