Gelombang Air Setinggi 4 Meter Diprediksi Terjadi, Masyarakat Harap Hati-Hati

Gelombang Air Setinggi 4 Meter Diprediksi Terjadi, Masyarakat Harap Hati-Hati

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Gelombang tinggi diprediksi terjadi di beberapa perairan Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini atas prediksi tersebut. 

BMKG melaporkan, ada pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur - Selatan dengan kecepatan berkisar 5 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 5 - 25 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Banten, Samudra Hindia barat Lampung - selatan Jawa Tengah, perairan Yos Sudarso - Merauke dan Laut Arafuru bagian timur,” ungkap BMKG dalam rilis resminya, Senin (23/8/2021).


Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan timur Pulau Simeulue - Kepulauan Mentawai, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu dan Selat Sumba bagian barat, perairan Pulau Sawu, perairan Kupang - Pulau Rotte, Selat Ombai.

Kemudian di Samudra Hindia selatan Pulau Sawu - Pulau Rotte, Selat Makassar bagian selatan, perairan timur Kepuluan Wakatobi, perairan Menui - Kendari bagian timur, perairan selatan Pulau Buru, Laut Banda bagian barat, perairan selatan Kepuluan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kei - Kepuluan Aru, Laut Arafuru, perairan utara Pulau Biak, Samudra Pasifik utara Biak.

Lalu, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya adalah perairan barat Pulau Simeulue - Kepuluan Mentawai, perairan Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Aceh - Bengkulu, Selat Sunda bagian barat dan tengah, perairan selatan Banten - Pulau Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Bali - Pulau Sumba.



Tags Peristiwa