Jika PPKM Diperpanjang, Pengamat: Dua Generasi Kita Sudah Hilang

Jika PPKM Diperpanjang, Pengamat: Dua Generasi Kita Sudah Hilang

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Pengamat Kebijakan Publik Riau, Elfiandri menilai, jika PPKM di Pekanbaru yang berakhir hari ini, Senin (23/8) diperpanjang lagi, maka akan menimbulkan dampak untuk jangka panjang ke depannya.

Selain berdampak pada ekonomi, juga akan berdampak pada generasi yang akan datang. Hal ini dikarenakan generasi saat ini sudah mengalami kekosongan selama dua tahun tanpa ada interaksi sosial yang dilakukan di sektor pendidikan.

"Dua generasi kita sudah hilang, loh. Ini kan sangat bahaya ini. Pelajar sudah dua tahun tak ada berkegiatan di sekolahnya. Ini kalau tidak diajarkan dengan baik, dampaknya memang bukan sekarang. Tapi beberapa tahun yang akan datang ini bakalan kerasa, kita sudah kekurangan generasi untuk saat ini," kata Elfiandri yang juga merupakan Dosen UIN Suska Riau itu kepada Haluan Riau, Ahad (22/8/2021).


Jika PPKM diperpanjang lagi, El mengatakan, masyarakat bukannya semakin patuh untuk berdiam diri di rumah dan mengurangi aktivitas di luar, tapi dikhawatirkan akan lebih mementingkan keadaan ekonominya.

"Jika pola pendekatannya itu terus, nggak akan pernah selesai ini. PPKM itu kan membatasi mobilitas penduduk, bukan mengurangi Covid-19 ini, kan. Kalau lah kegiatan penduduk berkurang, mereka di rumah saja. Nah, kalau penduduk dilepas lagi kan Covidnya muncul lagi. Mau sampai kapan ini akan berakhir," ujar El.

"Tidak akan pernah kita melihat masyarakat itu hidup normal lagi. Karena cara kita selama ini kan cuma menekan mobilitas penduduk. Nggak bisa kayak gitu," tambahnya.

Ia juga menilai pendekatan baru yang perlu dilakukan saat ini yaitu mengajar masyarakat untuk aktif menjaga diri dan kesehatannya.

Covid-19 ini juga harus dianggap seperti penyakit lain karena bakalan tetap ada seperti tuberkulosis (TBC), influenza, dan lain sebagainya yang pernah melanda dunia juga.

Yang perlu dilakukan saat ini adalah bagaimana hidup sehat dan melakukan vaksinasi agar bisa melawan penyakit Covid-19 ini.

"Kita bukan ahli medis, tapi dari informasi yang kita dapatkan virus ini kan nggak ada obatnya. Yang ada hanya dilawan dengan meningkatkan imun masyarakat. Nah, sekarang pointnya bagaimana meningkatkan imun masyarakat itu. Sehingga ketika ia bertemu dengan Covid-19 dia tetap sehat. Walaupun sakit tidak berisiko tinggi," ungkapnya.

"Jangan hanya memikirkan kepentingan sesaat, tapi kita lupa mempertimbangkan jangka panjang. Kita perlu berpikir lebih rasional, dengan cara yang baru, dan harus tetap waspada dengan keberadaan Covid," pungkasnya.



Tags PSBB