Tak Diperhatikan saat PPKM Mikro, Sekelompok Warga di Inhil Terancam Kelaparan

Tak Diperhatikan saat PPKM Mikro, Sekelompok Warga di Inhil Terancam Kelaparan

RIAUMANDIRI.CO, TEMBILAHAN - Warga lorong Melur, Jalan Pangeran Hidayat, RT 002 RW 003, Kelurahan Tembilahan Hilir, Kecamatan Tembilahan di Kabupaten Indragiri Hilir - Riau, terancam kelaparan.

Pasalnya, setelah tiga hari dilakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala Mikro hingga saat ini warga yang dikarantina tidak ada mendapatkan bantuan makanan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

"Kami sangat sedih, tiga hari kami dikarantina tidak adanya bantuan makanan dan sembako. Sekarang sudah tidak ada makan dan stok juga sudah habis di rumah kami. Apalagi kami akan dikarantina selama 10 hari ke depan," kata Murad, Warga Lorong Melur, Senin (28/6).


Tidak hanya itu, warga di sana juga mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan, sehingga sulit berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sembako yang dicari sekitar lokasi isolasi mandiri.

"Susah, mungkin warga di luar RT kami pada takut untuk transaksi sama kami. Kami minta tolong kepada Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir agar dicarikan solusi bantuan, kami mau belanja di luar susah, yang dicari selalu dibilang habis," terang warga lainnya Rini yang kesehariannya bekerja sebagai ibu rumah tangga.

Imelda sebagai Ketua RT sampai meneteskan air mata ketika menceritakan sulit kehidupan setelah penereapan PPKM. "Berubah 180 derajat kehidupan kami di sini. Interaksi sesama warga sudah berkurang yang selama ini sangat dekat, dalam beribadah juga," jelasnya.

Dampak paling jelas terasa oleh warga kata Bu RT, saat warga tak bisa lagi mencari nafkah untuk kehidupan mereka.

"Warga di sini kerja ada yang tukang becak, bangunan, jadi dapat untuk kebutuhan hari ke hari saja langsung habis. Sekarang tidak bisa mencari nafkah dan bantuan tidak ada untuk warga," isak tangis Imelda pun tak dapat lagi terbendung saat menceritakan kepada wartawan.

Sementara, Lukman Hakim selaku Camat Tembilahan ketika ditemui di Posko PPKM berskala Mikro, membenarkan belum ada bantuan oleh pemerintah daerah untuk warga yang diisolasi mandiri, Senin (28/6)

"Sudah tiga hari warga Lorong Melur dikarantina terkait banyaknya klaster pasien yang positif covid-19, namun belum ada bantuan makanan dan sembako," jelas Lukman.

Pihak Kecamatan Tembilahan bersama Danramil, Polsek, Babinsa, Bhabin Kamtibmas dan Lurah Tembilahan Hilir sudah melaporkan perihal ini kepada Tim Gugus Penanggulangan Covid 19 Kabupaten Indragiri Hilir.

"Kita sudah berkoordinasi dan laporkan kepada Tim gugus yang sekretariatnya ke BPBD serta langsung ke Dinas Sosial. Saat ini kita masih dalam proses," ungkap Camat.

PPKM di Lorong Melur tersebut pantauan di lapangan merupakan zona merah penyarabaran covid-19. Klaster rumah tangga mendominasi di kawasan padat penduduk dengan sekitar 315 warga.

"Total ada 25 warga yang terkonfirmasi Positif dan dibawa ke Islamic Center. Hari ini juga kembali dilakukan swab kepada 34 warga di sini dan hasilnya akan keluar 2 hari lagi," Lanjut Camat yang juga dianggukkan Lurah Tembilahan Hilir, Budiono mendampingi di posko.

"Sampai saat ini petugas masih bekerja keras melaksanakan swab massal dan evakuasi warga yang positif ke Islamic Centre, sedangkan warga yang masih menunggu hasil swap akan dikarantina secara mandiri sampai hasilnya keluar," terang Budiono.



Tags Inhil