Teroris di Papua Diduga Kenal dengan Bomber Gereja Katedral Makassar

Teroris di Papua Diduga Kenal dengan Bomber Gereja Katedral Makassar

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri masih mengembangkan penangkapan 13 terduga teroris di Merauke, Papua. Sejauh ini, para terduga teroris ini diduga berkaitan dengan kelompok di wilayah lain.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, teroris yang ditangkap tersebut merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka diyakini berhubungan dengan kelompok JAD Makassar yang melakukan bom bunuh diri Gereja Katedral dan JAD Balikpapan.

“Jadi Makassar, Balikpapan, dan Merauke itu ada saling keterkaitan,” kata Rusdi kepada wartawan, Selasa (8/6), dikutip dari Jawapos.com.


Rusdi menuturkan, bukti keterkaitan jaringan ini yaitu adanya komunikasi antara kelompok Merauke dan Makassar. Komunikasi dilakukan lewat grup WhatsApp.

“Tidak hanya itu saja di antara mereka sudah saling kenal orang-orang di Merauke,” jelasnya.

Diketahui, Densus 88 Anti Teror Polri menangkap 10 orang terduga teroris di Merauke, Papua. Terduga teroris yang diamankan yakni AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, WS, YK, AP, dan IK. Dari 10 orang itu ada pasangan suami istri yakni AP dan IK (perempuan).

Penangkapan kembali berlanjut pada Minggu (30/5). Tim Densus 88 menangkap satu lagi anggota jaringan teroris Ansharut Daulah di Merauke. Secara keseluruhan, ada 13 terduga teroris yang ditangkap.

Mereka yang diamankan masuk dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah  dan tersangkut dalam kasus bom bunuh diri awal Januari lalu di Makassar. Para terduga teroris itu memang sering ke Makassar dan ada yang terkait kasus bom bunuh diri.



Tags Teroris