Hasil Tangkapan Melimpah, Nelayan Menjerit

Harga Ikan Asin Anjlok

Harga Ikan Asin Anjlok

RANTAU KOPAR (HR)- Kendati ikan di perairan Sungai Rokan, Kecamatan Rantau Kopar saat ini sedang melimpah, namun harga jual anjlok. Hal ini membuat para nelayan banyak yang menjerit.

Dijelaskan Minah (55), warga Kecamatan Rantau Kopar, yang setiap hari membantu suaminya menjemur ikan untuk dijadikan ikan kering (ikan asin, red), turunnya harga ikan karena hasil tangkapan para nelayan sedang melimpah. Hal ini diperparah dengan tidak adanya penampung ikan (toke, red) yang datang dari luar daerah.

"Kalau toke dari luar daerah, berani beli tinggi ikan yang telah kita asinkan ini. Tapi kalau toke tempatan murah mengambilnya," kata Minah.

Dipaparkan Minah, ikan sepat asin yang biasanya Rp16 ribu per kg saat ini turun menjadi Rp12 ribu per kg. Begitu juga dengan ikan sepat kecil (sepat jenggot), yang biasanya Rp20 ribu per kg, saat ini hanya Rp15 ribu per kg.

Hal serupa juga dialami nelayan lain, Sudirman (41). Semenjak hasil ikan melimpah di perairan Sungai Rokan, harga ikan basah maupun ikan asin menjadi anjlok. "Tapi yang lebih parahnya, harga ikan asin inilah, harganya jatuh," tuturnya.

Sudirman menerangkan, untuk mengolah ikan yang didapatnya dari sungai tidaklah semudah yang dibayangkan. Sebelum ikan tersebut menjadi ikan asin, ikan tersebut dipotong kepalanya. Karena ikan yang didapat terlalu banyak hingga mencapai 300 kg, maka memotong kepala ikan ini para nelayan memakai jasa orang lain. Upah memotong kepala ikanRp500 per kg.

Setelah semuanya kepala ikan tersebut dipotong, lanjut Sudirman, ikan diberi garam dan dikeringkan dengan sinar matahari. "Karena proses pembuatan ikan asin ini tidak semudah dibayangkan, untuk itu kami berharap pihak terkait bisa menstabilkan harga ikan ini. Dengan stabilnya harga, tentunya kesusahan kami terbayar dengan hasil yang kami terima," Pungkas Sudirman yang akrab disapa Udir.***