RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Menyusul meningkatnya angka penularan Covid-19 di Riau pascalebaran, pemerintah menggesa vaksinasi di banyak tempat sebagai upaya pencegahan. Namun, karena antusias masyarakat, pelaksanaan vaksinasi di lapangan justru tidak maksimal. Misalnya abai menjaga jarak, dan minimnya screening yang dilakukan petugas pada calon penerima vaksin.

Hal itu diungkap oleh Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Sabarudi. Ia mengaku mendapat laporan bahwa ada salah seorang warga di Kecamatan Tenayan Raya mengalami sakit usai divaksin.

"Setelah divaksin, badannya panas lalu pingsan dan diistirahatkan. Sampai hari ini sudah tiga hari. Kemarin masih sakit cukup parah," ungkap politisi PKS itu, Senin (24//2021).

Sabarudi melanjutkan, warga tersebut berjenis kelamin laki-laki dan melakukan vaksinasi di salah satu hotel saat Pemko Pekanbaru melaksanakan vaksinasi massal beberapa waktu lalu.

"Pada saat screening, petugas mencatat bahwa suhu tubuhnya 37 derajat. Padahal dia juga sudah bilang kalau kondisinya sedang tidak enak badan, demam, panas dan kepalanya juga terasa sakait kepada petugas. Tapi dia tetap divaksin setelah diminta istirahat beberapa saat," paparnya. 

Sabarudi mengingatkan, agar pemerintah khususnya vaksinator dapat melaksanakan vaksinasi sesuai SOP dan jangan hanya mengejhar taget semata. 

"Ini membahayakan. Jangan sampai cuma kejar target tapi SOP diabaikan," tutupnya.

Reporter : M Ihsan Yurin

Editor : Redaksi