Optimisme Dunia Pendidikan di Tengah Pandemi

Optimisme Dunia Pendidikan di Tengah Pandemi

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pengamat pendidikan Riau Prof. Dr. H Syafrinaldi. SH, MCL menilai kondisi dunia pendidikan saat ini sangat mengkhawatirkan seiring dengan merebaknya pandemi covid-19.

Pandemi covid-19 mengakibatkan kualitas pendidikan dirasakan menurun karena peserta didik menerima pelajaran tidak maksimal. Di mana pengajaran seharusnya dilakukan secara offline, terpaksi dilakukan secara online. 

Namun, setitik harapan muncul dengan penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek). Penggabungan ini diharapkan bisa menjadi barometer untuk kemajuan dunia pendidikan ke depan. 
Hal ini mengingat Riset menjadi salah satu aspek yang memperkuat kemajuan Indonesia, sehingga bisa sejajar dengan negara maju lainnya. 


"Penggabungan nomenklatur itu tidak hanya sekadar pergantian nama saja tetapi juga penggabungan sumber daya manusia, anggaran, hingga penataan struktur," ujarnya, Minggu (2/5).

Menurutnya pendidikan lebih kepada pembentukan karakter dan kebiasaan, sedangkan penelitian berorientasi kemampuan untuk menelisik serta membangun penjelasan atas suatu fenomena. Apalagi dalam kondisi pandemi saat ini, kondisi dunia pendidikan sangat memprihatinkan. Banyak peserta didik yang tidak maksimal dalam penerimaan pelajaran, dan banyaknya gangguan yang dialami sehingga tidak bisa mengikuti pelajaran. 

Misalnya, bagi mereka yang berada di daerah pinggir yang tak tersentuh dan tak bisa menikmati pelajaran melalui jaringan internet. 

"Kita sangat miris dengan kondisi ini, apalagi jumlah kasus covid-19 terus bertambah. Sehingga banyak di antara mereka yang memang tak tersentuh dengan jaringan internet, dan ini tentu menjadi dampak buruk baru pendidikan," paparnya. 

Ia mengakui, dalam kondisi saat ini tidak ada yang bisa disalahkan, begitupula halnya dengan pemerintah. Saat ini, pemerintah sudah banyak melakukan upaya bagi pendidikan, salah satunya dengan memberikan paket internet selain kepada peserta didik juga kepada para tenaga pengajar dan dosen. 

Namun, paket internet tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi mereka yang berada dilingkup yang memiliki akses internet, sementara bagi mereka yang jauh dari akses internet tentunya upaya tersebut tidak bisa dirasakan dan tidak ada memberi manfaat. 

Diharapkan, dengan penggabungan dua nomenklatur ristek ke dalam Kemendikbud akan memberikan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Serta menjadi regulator penyelenggaraan pendidikan di tanah air dan melakukan berbagai kegiatan riset, teknologi maupun inovasi. Apalagi keduanya memiliki fungsi dan peran yang keduanya sama-sama dalam ranah pengetahuan menuju indonesia maju dan berkembang,"pungkasnya.***