Hanya Satu Detik Plastik Bisa Terurai dan Dimanfaatkan

Hanya Satu Detik Plastik Bisa Terurai dan Dimanfaatkan

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU (HR)-Mengolah sampah dari kemasan plastik memang tidak mudah. Tetapi, daripada dibuang tak berguna, lebih baik disalurkan ke pengelola sampah atau dikumpulkan secara pribadi agar dapat diolah atau digunakan menjadi barang bermanfaat. Agar bisa membantu masyarakat memberikan manfaat positif terhadap lingkungan dengan mempermudah masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan pengumpulan plastik botol bekas dengan mengubahnya menjadi nilai baru. 

"Upaya ini mendorong masyarakat dalam memberikan manfaat positif terhadap lingkungan dengan berpartisipasi melalui cara yang sederhana yaitu kegiatan pengumpulan plastik botol bekas dengan cara yang mudah" jelas dosen Ilmu Lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Riau Suryanti, Senin (12/4).

Dikatakan Suryanti lagi, pada saat plastik bekas tidak dimanfaatkan akan menghilangkan potensi ekonomi, akan membunuh industri plastik, membunuh industri daur, menghilangkan lapangan kerja jutaan orang dan tidak membuat lingkungan semakin baik. Walau pun plastik secara alami sulit terurai, tetapi penggunaan teknologi yang tepat maka persoalan mengurai plastik itu tidak masalah, hanya butuh waktu kurang lebih satu detik untuk membuat plastik bisa terurai dan dimanfaatkan kembali. 


"Salah-satu pendekatan yang harus dikembangkan, adalah pengelolaan berkelanjutan melalui pendekatan ekonomi melingkar. Pengelolaan berkelanjutan ini membuat siklus pakai plastik tidak lagi berakhir di tempat pembuangan sampah dan dapat kembali dimanfaatkan baik dalam bentuk bahan daur ulang, listrik, bahan bakar dan handcraft secara khusus. 

"Pada intinya, adalah bagaimana mengubah cara pandang terhadap plastik kemasan bekas pakai, tidak sebagai sampah, tetapi sebagai sebuah barang  yang berpotensi untuk dikembangkan," jelas Suryanti alumni S2 Ilmu Lingkungan Universitas Riau tersebut.

Dijelaskannya lagi, ada berbagai macam jenis platik. Plastik yang digunakan untuk membuat botol air mineral tentu berbeda dengan plastik untuk membuat mangkuk, sedotan, kursi dan pipa. Untuk mengetahui jenis plastik yang digunakan sebagai material dasar sebuah produk, bisa di lihat pada simbol yang dicetak pada plastik. 

"Simbol ini berupa sebuah angka dari 1-7 dalam rangkaian tanda panah yang membentuk segitiga. Biasanya dicetak di bagian bawah benda plastik. Setiap simbol mewakili jenis plastik yang berbeda dan membentuk pengelompokkan dalam melakukan proses daur ulang," tegas Suryanti yang sudah pernah melakukan kegiatan pengabdian ini 30 Maret 2021 lalu yang dihadiri para pelajar Kelas 11 dan para guru SMK YABRI Pekanbaru dengan jumlah peserta sebanyak 27 orang. 

Pada saat itu, terang dosen FKIP UIR ini lagi, para pelajar diikutsertakan dalam kegiatan dan diberikan pemahaman, plstik bekas yang ada di sekitar bisa dioptimalkan sebagai cendera mata yang dapat mempunyai nilai ekonomi. Gunanya ada kader dalam kegiatan ini, walau pun kegiatan sudah berakhir diharap, tetap bisa dimaksimalkan di sekolah tersebut.

"berikutnya karena ada mata pelajaran yg menunjang materi kegiatan ini, yaitu Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Bila ini ditekuni dengan baik, minimal bisa sebagai masukkan dan diikutsertakan dalam kegiatan pameran atau ekspoo tingkat daerah. Secara umum, para pelajar yang ada pada kegiatan ini antusias dalam kegiatan dan mendengarkan dengan tertib pada waktu penyajian materi," tegas Suryanti yang saat melakukan pengabdian masyarakat itu bersama teman-temannya Sukarni, Yahyar Erawati, Tengku Idris, Sepita Ferazona dan Said Muhammad Alabrar.

Dapat disimpulkan terangnya, dari kegiatan waktu itu para pelajar SMK YABRI TERPADU Pekanbaru pada umumnya dapat memahami bagaimana proses pembuatan cendera mata. Serta mengkader mereka di lapangan dengan mengoptimal plastik bekas yang ada di sekitarnya sehingga mengurangi buangan ke lingkungan.***