World Bank Soroti Angka Penduduk Miskin

World Bank Soroti Angka Penduduk Miskin

JAKARTA (HR)- Rasio gini (ketimpangan si kaya dan si miskin) di Indonesia disebut lebih buruk dari angka koefisien gini pada Maret 2015 sebesar 0,41 persen. Hal ini dikarenakan survey yang dilakukan dianggap masih belum secara keseluruhan.

Kepala Ekonom World Bank untuk Indonesia, Ndiame Diop mengatakan, besaran rasio gini di Indonesia seharusnya lebih besar dari angka 0,41 persen. Hal ini dikarenakan survei yang dilakukan pemerintah Indonesia hanya menyasar pada masyarakat menengah ke bawah.

"Jadi orang kayanya tidak di survei karena mereka sibuk menghabiskan uang," kata dia.

Namun, Diop menuturkan angka tersebut dapat berubah lebih kecil apabila masyarakat mempunya bekal pendidikan yang memadai. Sehingga, terjadi perbaikan pada pendapatan masyarakat.

"Faktor kunci untuk memperkecil rasio gini adalah pendidikan. Di Indonesia kalau punya pendidikan yang lebih baik, maka kesempatan hidup yang lebih baik juga besar," jelas dia.

Diop juga mengakui pihaknya mempunyai angka rasio gini yang lebih besar dibanding yang telah dikatakan oleh pemerintah. Hanya saja dirinya enggan menyebutkan besaran angka tersebut.(okz/ara)