Muhammadiyah Soal Teror di Sigi: Ini Bukan Konflik Antarumat Beragama

Muhammadiyah Soal Teror di Sigi: Ini Bukan Konflik Antarumat Beragama

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menegaskan aksi teror yang diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora belakangan ini di Sigi, Sulawesi Tengah bukan merupakan konflik antarumat beragama.

"Ini bukan masalah konflik antarumat beragama. Karena itu masyarakat hendaknya tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pemberitaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sumber dan kebenarannya," kata Mu'ti, Minggu (29/11/2020).

Dia mengaku prihatin dengan terjadi kasus kekerasan di sebuah desa di Kabupaten Sigi. Ia meminta agar aparat keamanan segera bertindak dan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.


Ia pun berharap Masyarakat mempercayakan penanganan masalah teror tersebut kepada aparat keamanan dan penegak hukum sesuai aturan yang berlaku.

"Pemerintah dan pemerintah daerah perlu mengambil langkah cepat," kata Mu'ti.

Tak hanya itu, Mu'ti meminta agar pemerintah bisa segera memanggil para tokoh-tokoh masyarakat dan agamawan setempat untuk bermusyawarah mencari jalan keluar yang komprehensif terkait insiden ini.

Menurutnya, peristiwa itu bukan persoalan yang sederhana, sehingga harus diselesaikan dengan bersama-sama dan secara seksama.

"Diperlukan kebersamaan menyelesaikan persoalan agar peristiwa serupa tidak terjadi di tempat yang sama atau tempat yang lainnya," imbuh Mu'ti.

Diketahui, diduga kelompok MIT di bawah pimpinan Ali Kalora melancarkan serangan dan pembakaran tujuh rumah warga di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11). Peristiwa itu telah menewaskan empat orang.

Mereka juga diduga membakar tujuh rumah yang salah satunya kerap dijadikan tempat ibadah umat Nasrani di daerah tersebut.


 



Tags Teroris