Sebut Pengelolaannya Tak Jelas, Wako Akan Tata Ulang PKL Bundaran Keris

Sebut Pengelolaannya Tak Jelas, Wako Akan Tata Ulang PKL Bundaran Keris

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Para pedagang di sekitaran bundaran Tugu Keris, Jalan Diponegoro akhirnya dapat bernafas lega. Rencana Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk merelokasi pedagang di kawasan itu urung dilakukan.

Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, MT mengatakan, pihaknya merubah relokasi menjadi penataan kawasan untuk menghindari adanya indikasi hal-hal yang tidak diinginkan akan terjadi.

"Dari awal pikirannya seperti itu (penataan.red). Cuma bahasa penyampaiannya, jadi relokasi dalam penataan," kata Firdaus, Selasa (8/9/2020).


Menurutnya, kawasan itu kini telah menjadi salah satu lokasi pusat kuliner di Kota Pekanbaru. Ada sekitar 150 pedagang yang berjualan di lokasi itu. Lokasi itu juga selalu ramai dipadati warga yang berwisata kuliner pada malam hari.

Dalam kondisi di tengah ancaman pandemi covid-19, tidak ada yang menjamin terkait penerapan protokol kesehatan di lokasi tersebut. Lokasi itu menjadi salah satu sumber kerumunan tanpa memperhatikan penerapan protokol kesehatan.

Oleh sebab itu, dikatakan Firdaus perlunya penataan ulang. Selama ini di lokasi tersebut menurutnya masih semeraut dan terkait pengelolaan juga yang tidak jelas.

"Apalagi, pelaku bisnis ini adalah anak-anak milenial yang kita harapkan mereka tumbuh. Tapi kalau kita tutup mati hilang nanti semua. Mereka yang mau naik semangat untuk berusaha jadi mati, dan ini bertentangan dengan keinginan kita untuk menghidupkan ekonomi," terang Firdaus.

Firdaus menyebut, terkait pengelolaannya yang sebelumnya tidak jelas, kedepan akan mulai dikelola melalui forum RT/RW, LPM, Kelurahan, Kecamatan, dan Dinas Teknis.

Terkait kepadatan pedagang yang berjualan di lokasi itu, Firdaus menyarankan agar dapat diurai guna memecah kerumunan. Ia menyarankan untuk pedagang dapat bergeser ke Jalan Diponegoro depan MAN 1 atau ke Jalan Ronggowarsito.

"Kalau kita tetap pertahankan sebanyak yang sekarang, itu tidak akan mungkin bisa kita menjaga anak-anak kita dalam menerapkan protokol kesehatan, maka kita kembalikan kepada kapasitas yang mampu ditampung oleh tempat itu," tutupnya.