Pemko Pekanbaru Segera Tertibkan Bundaran Keris, Pedagang: Ini Membunuh Kami Secara Perlahan

Pemko Pekanbaru Segera Tertibkan Bundaran Keris, Pedagang: Ini Membunuh Kami Secara Perlahan

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru berencana menertibkan kawasan Bundaran Keris, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, terkait penyebaran Covid-19 yang kian masif. Pasalnya, Bundaran Keris merupakan salah satu tongkrongan favorit anak muda Pekanbaru yang menyebabkannya sangat ramai, terutama di malam minggu.

"Kami masih mempersiapkan teknis relokasinya. Hanya, mereka kita beri waktu sampai 6 September 2020 untuk pindah dari lokasi itu," ujar Wali Kota Pekanbaru, Firdaus seperti dikutip dari pekanbaru.go.id.

Diketahui, ada 3 alternatif tempat yang disiapkan Pemko Pekanbaru sebagai tempat relokasi, yaitu kawasan Pujasera Jalan Arifin Achmad, lalu kawasan Purna MTQ Jalan Jendral Sudirman, dan sekitaran Pasar Bawah.


Menanggapi hal itu, Yoga, salah satu pedagang di Bundaran Keris mengaku keberatan dengan kebijakan relokasi tersebut. Sebab, para pedagang harus mengulang dari nol mencari pasarnya. 

"Informasinya gitu. Cuma kita belum dapat edaran resmi dari Pemko. Malah tadi malam polisi yang datang ke sini. Minta tanda tangan di atas materai, bahwa kami harus menjaga protokol kesehatan. Misalnya mengurangi kursi, satu meja hanya dua kursi. Gitu," ujar Yoga, Rabu (2/9/2020). 

"Gimana ya, pasar kami di Bundaran Keris ini. Jadi kalau pindah, ya kami harus ulang dari nol. Enggak ada tempat sebagus di sini. Lokasinya strategis, di tengah kota. Teman-teman pedagang memang enggak mau pindah," tambah Yoga. 

Selain itu, dengan kebijakan pemindahan ke tiga tempat terpisah, Yoga menganggap pemerintah seakan-akan mengusir para pedagang dengan cara halus. 

"Kalau pun terpaksa pindah, jangan dipecah jadi tiga. Pindahin sekalian semua di satu tempat. Sebab nanti kalau satu-satu, jadinya di sana sepi, di sini sepi, akhirnya tutup satu per satu. Jadi kayak mengusir kami pedagang secara perlahan, secara halus gitu," ungkapnya. 

Selain Yoga, pedagang lain bernama Adhim juga berharap rencana Pemko tidak jadi direalisasi. Sebab, bukannya membantu, kebijakan relokasi justru dianggap mengacaukan pedagang.

"Kalau jadi pindah, malah mengacaukan kami. Bukan membantu. Karena kami harus mengulang cari pelanggan. Harapan kami semoga enggak jadilah direlokasi ini," tutup Adhim. 


Reporter: M Ihsan Yurin