Gubernur Sumut Siapkan Bantuan Pertanian-Peternakan Hadapi Resesi RI Jika Terjadi

Gubernur Sumut Siapkan Bantuan Pertanian-Peternakan Hadapi Resesi RI Jika Terjadi

RIAUMANDIRI.ID, MEDAN – Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan Indonesia sedang berada di ambang resesi dan diprediksi bakal terjadi pada September ini. Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengaku pihaknya telah menyiapkan program bantuan di sektor pangan untuk mengurangi dampak resesi.

"Kita sudah menyiapkan, bahwa termasuk di tahap kedua ini, stimulus ekonomi kita adalah mengarah ke pangan. Apa itu pangan? Dari mulai pertanian dan peternakan yang sudah kita pelajari dan fokuskan ke sana," kata Edy saat ditanya soal pernyataan Mahfud perihal Indonesia berada di ambang resesi, Senin (31/8/2020).

Edy menilai resesi bakal berpengaruh terhadap sektor pangan. Dia menyebut stimulus ekonomi yang diberikan Pemprov Sumut bakal disalurkan untuk sektor produktif.


"Resesi ini kan masalah pangan, ekonomi ini kan masalah pangan, itu yang harus kita selesaikan. Stimulus ekonomi yang bersifat produktif," ucap Edy.

Edy mengatakan teknis bantuan tersebut masih dibahas. Dia mengatakan bantuan bersifat produktif diberikan agar ekonomi bisa berkembang.

"Ini kan harus dibahas, kenapa? Kalau kita bersifat konsumtif, ya begitu-begitu terus. Ini harus produktif, sehingga berkembang."

Sebelumnya, Mahfud mengungkapkan Indonesia sedang berada di ambang resesi. Dia meminta masyarakat bekerja keras dan tidak perlu terkejut karena resesi tidak sama dengan krisis ekonomi.

"Saudara objektif saja, dan tidak bisa disembunyikan, kita ini sedang di ambang resesi, ini yang menyebabkan kita harus bekerja keras di dalam dua cabang atau dua anak panah kebijakan pemerintah, tapi jangan terlalu kaget juga menjadi... wah kita ini akan resesi," ujar Mahfud rapat koordinasi bersama para kepala daerah se-Indonesia yang digelar secara virtual pada Kamis (27/8).

"Resesi itu adalah istilah teknis dari satu situasi, resesi itu tidak sama dengan krisis, resesi itu adalah satu keadaan di mana suatu negara secara berturut-turut dalam dua kuartal pertumbuhan ekonominya minus," lanjut Mahfud.



Tags Ekonomi