Janji Beri Keluarga Korban RLH

Bupati dan Wabup Sambangi Rumah Duka

Bupati dan Wabup Sambangi Rumah Duka

BAGANSIAPIAPI (HR)-Usai membuka resmi acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan, Bupati Rohil H Suyatno dan Wakil Bupati Erianda menyempatkan diri menyambangi keluarga korban kebakaran hebat yang terjadi Senin (6/4) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat disambangi, keluarga korban sementara waktu menumpang di rumah familinya di Jalan Bakti. Dalam kesempatan itu Bupati juga memberikan bantuan materi.

Setelah melihat korban, diteruskan dengan meninjau lokasi rumah yang terbakar di Jalan Gang Al Waris, Bagansiapiapi.

Bupati Rohil H Suyatno ketika dikonfirmasi menyebutkan dirinya secara pribadi dan atas nama pemerintah turut berduka cita dan belasungkawa atas peristiwa naas yang menimpa. Bupati dalam kesempatan itu juga berjanji akan memberikan bantuan.

Katanya, setakat ini pemda sedang melakukan pendataan, untuk diperjelas agar bantuan tepat sasaran. "Kepada lurah dan RT setempat tolong didata rumah korban, pemda akan memberikan bantuan, nanti itu, besoklah, bantuan akan kita serah terima di kantor camat," ujar Bupati Suyatno, Selasa (7/4).

Bupati juga menyebut, saat ini dirinya dan unsur muspida yang lain juga sedang memikirkan akan memberikan bantuan rumah layak huni kepada keluarga korban. Karena diperhitungkan sejumlah rumah layak huni di Bangko masih ada yang belum dihuni.

"Untuk tempat tingal korban kebakaran itu, aka kita pikirkan. Saat ini RLH yang berada di Kecamatan Bangko masih ada, Nanti kita akan manfaatkan RLH itu untuk korban kebakaran," pungkasnya.

Kebakaran Hebat

Kebakaran hebat terjadi di rumah resetelmen Gang Al waris, Senin (6/4) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Sebanyak 10 unit rumah hangus terbakar. Namun yang mengenaskan, tiga bocah ikut menjadi korban. Ketiganya terjebak dalam api sehingga tewas terbakar.

Ketiga bocah malang itu adalah tiga kakak beradik masing-masing Umal (11), Juni (6) serta Rehan (4). Ketiganya adalah anak Mila Awaluddin, salah satu pemilik rumah kayu yang terbakar. Saat peristiwa ini terjadi, ayah ketiga bocah malang itu sedang tidak berada di rumah karena sedang mandah bekerja di luar daerah.

Menurut informasi, api diduga bermula dari lampu teplok yang terjatuh di rumah Mila. Api kemudian membakar sejumlah rumah lain. Api dengan cepat membesar, karena rumah-rumah tersebut dibuat dari kayu yang mudah dilalap api. (adv/humas)