Korban Tewas Banjir Bandang di Luwu Utara Menjadi 32 Orang

Korban Tewas Banjir Bandang di Luwu Utara Menjadi 32 Orang

RIAUMANDIRI.ID, LUWU – Korban jiwa akibat banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, masih terus bertambah. Hingga Kamis (16/7), sudah 32 mayat ditemukan tim gabungan.

"Laporan yang masuk, ada 3 jenazah ditemukan hari ini oleh tim gabungan SAR," Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Mustari, seperti dilansir Antara pada Kamis (16/7).

Mustari menyebut 3 jenazah terakhir yang ditemukan pertama ialah seorang dewasa berjenis kelamin laki-laki ditemukan di Desa Meli, Kecamatan Baebunta. Sementara dua jenazah lainnya berjenis kelamin perempuan ditemukan di Desa Radda. Ketiga jenazah tersebut selanjutnya dievakuasi ke Puskesmas Baebunta.


Sementara terkait status data korban hingga pukul 18.00 WITA,  total jumlah korban sebanyak 1.590 orang. Rinciannya 1.542 orang selamat, 32 orang tewas, dan 16 orang dalam pencarian.

Dari 32 korban jiwa tersebut, 6 orang di antaranya belum teridentifikasi oleh pihak keluarga.  

Mustari menambahkan, kendala pencarian korban di lapangan ialah terhambatnya akses menuju lokasi. Sebab lumpur yang menutupi jalan cukup tebal.

Bahkan menurut kajian cepat BNPB, timbunan lumpur disertai pasir akibat banjir bandang tersebut tebalnya mencapai 4 meter. Timbunan lumpur hingga 1-2 meter terdapat di Masamba, kemudian 3-4 meter di Desa Rada, Kecamatan Baebunta dan Desa Malimbu serta Desa Salama di Kecamatan Sabbang.

Selain itu, banyak pohon yang tumbang, sehingga sedikit menyulitkan tim untuk melakukan evakuasi secara manual.

Meski demikian, tim SAR dibantu relawan sekitar 500 orang terus mencari korban yang dinyatakan hilang dan diduga tertimbun lumpur.

Diketahui bencana banjir bandang di Luwu Utara terjadi pada Senin (13/7), sekitar pukul 21.00 WITA. Dampak bencana teridentifikasi di 6 kecamatan yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat.

Berdasarkan laporan BPBD setempat, sebanyak 156 Kepala Keluarga (KK) atau 655 jiwa mengungsi dan 4.202 KK atau 15.994 jiwa terdampak banjir bandang.

Sedangkan kerugian material tercatat 4.930 unit rumah terendam, 10 unit rumah hanyut, 213 unit rumah tertimbun pasir bercampur lumpur, satu Kantor Koramil 1403-11 terendam air dan lumpur ketinggian satu meter, jembatan antar desa terputus dan jalan lintas provinsi tertimbun lumpur setinggi satu hingga empat meter.



Tags Banjir