Forikan Siak Latih Kaum Ibu di Kandis dan Minas Mengolah Pangan Berbahan Ikan

Forikan Siak Latih Kaum Ibu di Kandis dan Minas Mengolah Pangan Berbahan Ikan

RIAUMANDIRI.ID, SIAK - Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kabupaten Siak terus mendukung pemerintah melalui kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) untuk mencegah stunting. 

Bertempat di aula Kelurahan Telaga Sam-Sam Kecamatan Kandis, Senin (6/7/2020) Forikan Kabupaten Siak menggelar kegiatan pelatihan pengolahan makanan tambahan makan berbahan ikan lokal bagi ibu hamil dan ibu balita serta keluarga dalam rangka pencegahan stunting. 

Kegiatan ini bekerja sama dengan PT Bumi Siak Pusako untuk 14 kecamatan. 


Ketua Forikan Kabupaten Siak Rasidah Alfedri mengatakan, kegiatan pembinaan pembuatan makanan tambahan berbahan ikan lokal bagi ibu-ibu hamil dan ibu balita kerja sama Forikan dengan PT BSP melalui program CSR, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengolah ikan lokal demi pemenuhan gizi anggota keluarga.

"Hari pertama ini kami turun di Kecamatan Kandis dan Minas, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengolah ikan lokal demi pemenuhan gizi anggota keluarga dan sekaligus untuk pencegahan stunting," ucap Rasidah. 

Dia katakan, melalui pengolahan makanan berbahan pangan lokal tersebut, diharapkan dapat memenuhi ketercukupan gizi yang dibutuhkan anggota keluarga, dan pertumbuhan anak-anak juga dapat lebih baik dan berkualitas. 

Namun, lanjut Rasidah, karena di masa pandemi Covid-19, kegiatan pelatihan ini diikuti oleh ibu-ibu Penghulu, ibu kader PKK Kampung dan Kelurahan, se-Kecamatan Kandis dan Minas. 

Rasidah pun senang kegiatan di dua kecamatan itu sudah memenuhi protokol covid kesehatan. 

Istri Bupati Siak pun tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran ibu-ibu dan khususnya untuk pihak PT BSP yang sudah banyak membantu. 


Dalam kesempatan itu Forikan Kabupaten Siak membawa narasumber dari Gresik Fitra Nugraha. Fitra Nugraha mengatakan bahwa tingkat kecerdasan dan etos kerja yang tinggi masyarakat Jepang dipengaruhi dengan banyak mongonsumsi ikan.

Kemudian kata dia, dalam mengolah ikan agar tidak terlalu matang khususnya digoreng atau direbus, karena akan mengurangi kualitas kandungan gizi dan mineral dalam ikan itu. 

Meski demikian, ia tidak menyarankan mengonsumsi makanan atau memasak masih dalam kondisi mentah.

"Masak ikan baik itu digoreng maupun direbus jangan sampai terlalu lama atau terlalu matang karena itu bisa menghilangkan kandungan gizinya," kata Fitra Chef asal Gresik itu menambahkan.

Jika ingin mengganti penyedap masakan, bisa menggunakan ebi kering yang sudah dijadikan bubuk dan minyak wijen bisa menghilangkan bau amis pada ikan.  

Menu ikan yang diolah oleh chef Fitra adalah Tuna steak sambal mata dan Dim Dum Hakaw ikan tenggiri. 

Di ujung acara ibu-ibu yang hadir diberi  pertanyaan seputar pengolahan masakan yang diberikan oleh chef Fitra. Ibu-ibu yang mampu menjawab pertanyaan diberikan minyak goreng, tepung, dan gula pasir.


Reporter: Darlis Sinatra