Tuna Wisma Asal Tampan Pekanbaru Positif Corona, Indra Minta Warga Kontak Langsung Tes Swab

Tuna Wisma Asal Tampan Pekanbaru Positif Corona, Indra Minta Warga Kontak Langsung Tes Swab

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Riau mengimbau masyarakat Riau agar tidak segan-segan dan berani untuk memeriksakan diri, jika ada kontak langsung dengan pasien yang telah positif Covid-19. 

Imbauan ini untuk mempermudah men-tracing dan memutus mata rantai Covid-19, agar tidak menyebar dengan orang lain yang kontak langsung. Sehingga hasil klaster bisa diperkecil dan penanganan bisa lebih cepat. 

Jubir Gugus Tugas Covid-19 Riau, Indra Yopi, meminta masyarakat yang kontak langsung dengan pasien yang dinyatakan positif di daerah Tampan atau pasien S (60), yang nerupakan tuna wisma. Sebelumnya S ditemukan tergeletak di salah satu halte di Jalan Soebrantas, Kecamatan Tampan, Pekanbaru. 


“Yah ini yang perlu kami sampaikan kepada masyarakat, agar segera melakikan tes swab, bagi yang kontak langsung dengan pasien positif. Ini untuk mempermudah tracing tim medis, di Dinas Kesehatan,” ujar Indra Yopi, Kamis (7/5/2020).

“Untuk pasien dari Tampan, yang tuna wisma kami melihat di video itu, ada juga aparat kepolisian dan warga yang ikut membantu, dan kontak langsung. Kami minta agar bisa tes swab. Diskes Kota pastinya melakukan tracing dengan pasien yang tidak pakai APD, termasuk polisi harus dilakukan tracing kontak,” kata Indra.

Lebih jauh dikatakan Indra, terhadap pasien S awalnya ia berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). Saat ditemukan di salah satu halte, dan langsung dibawa ke RS Aulia, dan langsung dilakukan pengambilan swab. Hasilnya pasien positif. Saat ini kondisi pasien mengkhawatirkan dan perlu penanganan khusus. 

BACA JUGA

Tergeletak di Halte, Warga Tak Berani Menolong, Pak Tua Ini Diselamatkan Petugas Medis Pakai APD

''Setelah dilakukan tes swab, ternyata dia positif. S saat ini dalam kondisi memprihatinkan karena ginjalnya buruk. Sehingga, terlebih dahulu memperbaiki ginjalnya, kemudian mengobati Covid-19-nya. Ini yang agak parah dan sulit, karena Tuan S ada penyakit bawaan ginjal. Langkahnya, kita akan upayakan cuci darahnya,” ungkap Yopi. 

Selain itu, Yovi menyatakan, pihaknya belum mengetahui dari mana tuan S ini tertular. Hasil tracing, S diinformasikan tidak pernah memiliki riwayat perjalanan ke tempat terjangkit.

''Kami kesulitan berkomunikasi dengan tuan S. Karena kondisinya sangat berat, dan belum bisa berkomunukasi,” katanya lagi.


Reporter: Nurmadi