Ekonomi Jakarta Lumpuh, Banyak Warga Sudah Mudik Duluan

Ekonomi Jakarta Lumpuh, Banyak Warga Sudah Mudik Duluan

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mengakui bahwa beberapa masyarakat di daerah sudah banyak yang colong start untuk melakukan mudik. Padahal, opsi pelarangan mudik demi cegah penyebaran virus corona sedang dikaji, imbauan tidak mudik pun sudah disuarakan.

Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan bahwa tanggal 20 hingga 22 Maret kemarin terjadi beberapa peningkatan penumpang pada beberapa terminal tipe A di luar Jakarta. Penumpangnya pun kebanyakan dari Jabodetabek.

Budi mengatakan kegiatan ekonomi yang lumpuh di Jakarta, disinyalir jadi alasan untuk orang-orang ini pulang kampung lebih awal.


"Kami mensinyalir ada mudik yang sebelum waktunya. Karena kan kegiatan ekonomi di Jakarta ada penurunan. Catatan kami tanggal 20, 21, 22 ada lonjakan terminal tipe A di daerah yang datang dari Jabodetabek," kata Budi lewat video conference bersama wartawan, Jumat (27/3/2020).

BACA JUGA: 

Cegah Penularan Corona, Mudik Lebaran Akan Dilarang, Kemenhub Rekom ke Jokowi 

Kebanyakan, Budi mengatakan arus lonjakan penumpang terjadi di Jawa Tengah, mulai dari Wonogiri, Purwokerto, hingga Solo.

"Ada beberapa di Jawa Tengah yang ada lonjakannya, di Wonogiri, Purwokerto, Solo dan beberapa tempat lain. Mappingnya memang banyak yang cenderung balik ke daerah masing-masing," jelas Budi.

Staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri Perhubungan Adita Irawati menambahkan, dirinya baru saja mendapatkan laporan mengenai jumlah orang dalam pemantauan (ODP) karena virus corona meningkat di Sumedang. Limpahan penumpang mudik dari Jabodetabek dinilai jadi biang keroknya.

Karena hal tersebut maka Adita menegaskan niat pemerintah untuk melarang mudik. Dia khawatir apabila mudik tidak dilarang jumlah zona merah virus corona makin meluas ke daerah lainnya.

"Baru saja kami terima laporan di Sumedang ODP meningkat karena dapat limpahan mudik dari Jabodetabek. Ini tuh belum puncaknya, maka kalau nggak ada pelarangan kita khawatir ini akan makin luas Covid-nya dan menambah zona merah," kata Adita pada kesempatan yang sama.

Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan menjelaskan, begitu pemerintah waktu itu menetapkan wabah virus corona berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB), masyarakat mulai balik ke kampung halaman, padahal sudah ada imbauan untuk tidak mudik.

"Jadi saya update dulu situasi terakhir ya. Sebenarnya dari pertama ditetapkan KLB itu beberapa masyarakat sudah melakukan pergerakan kembali ke daerah asal masing-masing," kata dia saat dihubungi detikcom, Kamis (26/3/2020).



Tags Ekonomi