Pemko Pekanbaru Liburkan Siswa hingga 29 Maret, Guru Tetap Masuk Sekolah

Pemko Pekanbaru Liburkan Siswa hingga 29 Maret, Guru Tetap Masuk Sekolah

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Mengantisipasi mewabahnya virus corona yang kekinian sudah 117 kasus ditemukan di Indonesia, Pemerintah Kota Pekanbaru mulai hari ini, Senin (16/3/2020) meliburkan siswa sekolah untuk tingkat Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Kanak- kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama. Libur diberlakukan hingga 29 Maret 2020.

Namun demikian siswa tetap belajar dengan sistem pembelajaran menggunakan perangkat elektronik yang sudah didukung dengan jaringan internet sebagai media atau e-learning.

"Sesuai instruksi wali kota mulai hari ini terhitung selama 14 hari siswa kita liburkan sekolah tapi tetap belajar dengan sistem e-Learning," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal, Ahad (15/3) petang.


Ditanyakan, apakah kebijakan meliburkan siswa tidak berpengaruh terhadap Ujian Nasional, Abdul Jamla mengatakan, tidak. Sebab UN tingkat Sekolah Menengah Pertama akan diselenggarakan pada tanggal 20 April.

"Tidak berpengaruh terhadap UN, untuk SMP itu kan tanggal 20 April, pihak kementerian juga sudah membolehkan. Saya baru saja lapor ke menteri memiinta data kabupaten dari provinsi mana yang meliburkan siswanya. Untuk pembelajaran siswa tidak libur hanya tidak dengan cara tatap muka langsung tapi tetap belajar menggunakan sistem e-learning," jelasnya.

Untuk mendukung sistem belajar e-learning, Jamal menjelaskan, Pemko Pekanbaru sudah memiliki TV edukasi, ruang guru untuk belajar. Jadi guru tetap bisa memberikan tugas kepada siswa melalui group WhatsApp, email dan lain sebagainya seperti yang pernah dilakukan saat bencana kabut asap di Kota Pekanbaru beberapa waktu lalu.

Ditanyakan, apa yang akan dilakukan para guru sekolah, Abdul Jamal meminta keluarga besar sekolah untuk membersihkan sekolah termasuk seluruh ruangan. Setelah itu tim dari Dinas Kesehatan akan menyemprotkan disinfektan.

"Guru- guru tetap datang ke sekolah seperti biasa, karena ada tugas- tugas dan administrasi lain yang harus diselesaikan. Karena anak- anak belajar di rumah, kita minta perhatian khusus dari orang tua karena libur ini untuk menghindari adanya kelompok- kelompok, menghindari penyebaran virus," tutupnya.