Hujan Meningkat, Warga Cemas Banjir

Hujan Meningkat, Warga Cemas Banjir

RENGAT (HR)–Akibat curah hujan yang kian meningkat baik di wilayah Kabupaten Inhu, maupun daerah hulu sungai Indragiri, mengakibatkan debit air sungai bertambah dan nyaris meluap.

Kondisi ini ternyata menjadi momok menakutkan bagi masyarakat, terutama masyarakat yang berdomisili sepanjang daerah aliran sungai Indragiri.

 Pasalnya, jika air sungai telah meluap, berarti semua daerah sepanjang aliran sungai dengan dataran rendah akan digenangi air dan banjir pun tak terelakan.

“Semenjak dua pekan lalu, terus terang saya tidak bisa tidur nyenyak, pikiran saya selalu dihantui rasa takut terhadap banjir jika air sungai meluap,” kata Atan (45) salah seorang warga Desa Pasir Kemilu (Paskem) Kecamatan Rengat yang berdomisili dipinggiran sungai Indragiri, Minggu (29/3).

Dikatakan, Desa Paskem terletak dipinggiran sungai Indragiri dan  termasuk dataran rendah, sehingga tak heran jika hampir setiap tahun Paskem menjadi daerah langganan banjir.

Sekarang ini, lanjutnya, permukaan air sungai sangat dekat dengan bibir sungai hanya sekitar 20-30 sentimeter.

Kondisi ini sewaktu-waktu bisa membuat air sungai meluap. Apalagi curah hujan yang meningkat semenjak dua minggu lalu menambah rasa cemas, khawatir dan takut terhadap banjir.

Dijelaskannya, rasa takut dan cemas itu juga dirasakan ratusan warga Paskem lainnya, sebab di pinggiran sungai masih banyak  rumah-rumah milik masyarakat yang terbuat dari kayu.

Bahkan sebagian besar rumah kayu tersebut telah termakan usia atau lapuk, sehingga jika air bah dari hulu sungai datang, maka dapat dipastikan puluhan bahkan ratusan rumah terbuat dari kayu tersebut akan disapu arus air bah.

 Tak hanya itu, sampai saat ini proyek turap di Desa Paskem tak kunjung selesai, padahal turap tersebut diharapkan bisa membendung luapan air sungai atau datangnya air bah dari hulu sungai. Hal ini menambah rasa khawatir masyarakat terhadap dampak negatif yang diakibatkan banjir.

Sementara itu, Wanto (47) tokoh pemuda Desa Rawa Jadi, mengaku, Rawa Jadi juga termasuk salah satu daerah langganan banjir.

Puluhan hektare lahan pertanian milik masyarakat setempat telah mulai terendam air, sebab kanal yang berfungsi sebagai pengatur keluar masuk air tak berfungsi, sebab permukaan air sungai Indragiri sekarang telah melebihi kanal, air yang di kanal tidak bisa mengalir ke sungai.

Sebaliknya, air sungai yang masuk ke kanal dan meluap karena air sungai terus bertambah.

 Kondisi serupa tak hanya terjadi di Desa Paskem dan Rawa Jadi, tapi sejumlah desa yang ada dipinggiran sungai Indragiri dataran rendah, seperti sungai Beringin, sungai Raya, Tambak serta desa-desa lainnya sudah mulai digenangi air. (rez)