Pasca Penertiban

Gepeng Tetap Menjamur

Gepeng Tetap Menjamur

PEKANBARU (HR)-Meski telah dilakukan penertiban berulang kali, namun gelandangan dan pengemis masih tetap berkeliaran di sejumlah titik di Pekanbaru. Terbukti masih banyaknya gepeng yang meminta-minta di persimpangan jalan, serta di pusat-pusat perbelanjaan.

Pantauan di lapangan, Minggu (29/3), para gepeng menjamur di perimpangan Mal SKA. Seperti anak laki-laki kecil yang kakinya dibalut dan berjalan ngesot, terlihat meminta-minta dari satu kendaraan ke kendaraan lainnya. Hal ini terlihat membahayakan karena sewaktu-waktu dapat terlindas kendaraan ketima lampu hijau menyala.
Selain itu, seorang anak kecil perempuan, serta anak usia belasan dengan menggunakan dua tongkat dan kaki terbalut juga terlihat meminta-minta kepada setiap pengendara yang berhenti di persimpangan traffic light Soekarno-Hatta-Tuanku Tambusai. Hujan yang turun hari itu terlihat tidak dihiraukan para pengemis ini.
Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Sri Mutia, mengimbau kepada masyarakat untuk menyalurkan bantuannya baik itu berupa uang dan barang ke lembaga sosial yang telah tersedia. Ini bertujuan guna menimalisir kembalinya para gepeng menjalani aksinya, pasca setelah dilakukan penertiban.
"Para gepeng yang terjaring saat dilakukan penertiban akan dilakukan pendataan dan pembinaan. Bagi yang dari luar kota akan dikembalikan ke daerah asalnya," papar Mutia.
Karena itu lanjut Mutia, turut serta peran masyarakat untuk pro aktif menanggulangi para gepeng sangat dibutuhkan. Dengan tidak menyalurkan bantuannya kepada para peminta-minta di persimpangan jalan merupakan solusi untuk menimalisir peredaran para gepeng.
"Karena sudah ada Perdanya, kami imbau kepada masyarakat Pekanbaru maupun masyarakat yang berasal dari Kabupaten/Kota di Provinsi Riau yang berkunjung ke sini agar pro aktif menanggulangi permasalahan gepeng ini," tukasnya.
Mutia Mengakui, permasalahan gepeng ini tidak hanya terjadi di Kota Pekanbaru saja. Tetapi mayoritas kota-kota besar di Indonesia mengalami hal yang sama dalam permasalahan gepeng ini. Maka, upaya-upaya dan solusi terus dilakukan agar permasalahan ini dapat teratasi.***