Kena Imbas Perombakan Besar-besaran, Menlu Korea Utara Ri Yong Ho Dicopot

Kena Imbas Perombakan Besar-besaran, Menlu Korea Utara Ri Yong Ho Dicopot

RIAUMANDIRI.ID, Pyongyang - Menteri Luar Negeri Korea Utara (Korut), Ri Yong Ho, dicopot dari jabatannya. Padhal sosok Ri Yong Ho selalu mendampingi pemimpin Korut, Kim Jong-Un dalam berbagai pertemuan bersejarah dengan sejumlah kepala negara, termasuk dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dua tahun lalu. 

Seperti dilansir Reuters dan Channel News Asia, Senin (20/1/2020), laporan soal pencopotan Ri Yong Ho ini disampaikan oleh situasi pemantau isu Korut, NK News, pada akhir pekan lalu. Dalam laporannya, NK News mengutip sejumlah sumber di Pyongyang yang telah mengonfirmasi pencopotan Ri Yong Ho dari jabatannya.

Pencopotan Ri Yong Ho ini disebut sebagai bagian dari perombakan politik besar-besaran yang bisa berdampak signifikan pada posisi diplomatik Korut di masa depan. Dilaporkan bahwa perombakan dilakukan tidak hanya pada jajaran kabinet pemerintahan Korut, melainkan juga pada jajaran militer Korut.


Ri Yong Ho diketahui telah menjabat sebagai Menlu Korut sejak tahun 2016 lalu, setelah berkarier di bidang urusan luar negeri selama 38 tahun. Dia kuliah di Universitas Bahasa Asing yang bergengsi di Pyongyang, lalu sempat menjabat sebagai Duta Besar Korut di London dan menjabat Wakil Menteri Korut antara tahun 2003-2007 lalu.

Saat menjabat Wakil Menlu Korut, Ri Yong Ho mewakili Korut dalam perundingan multinasional yang bersejarah, yang fokus pada program nuklir Korut.

Ri Yong Ho menjabat Menlu Korut saat masa-masa strategi diplomatik Korut yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ri Yong Ho mendampingi Kim Jong-Un dalam pertemuan bersejarah dengan pemimpin AS, Korea Selatan (Korsel), Rusia, China dan Kuba dalam dua tahun terakhir.

Semasa menjabat Menlu, Ri Yong Ho juga bertindak sebagai salah satu juru bicara Korut sepanjang waktu, terutama saat konferensi pers besar usai gagalnya tercapai kesepakatan antara Korut dan AS dalam pertemuan kedua di Hanoi, Vietnam, tahun lalu.

Namun ketidakhadirannya dalam foto bersama jajaran pejabat tinggi Partai Pekerja Korea, yang berkuasa di Korut, dalam rapat pada Januari ini menguatkan spekulasi bahwa Ri Yong Ho dicopot dari jabatannya. 

Diketahui juga bahwa Ri Yong Ho tidak hadir dalam pertemuan Majelis Umum PBB di New York, AS, pada September tahun lalu. Padahal selama tiga tahun, antara tahun 2016-2018, Ri Yong Ho selalu menghadiri pertemuan tinggi tinggi PBB itu.

Pengganti Ri Yong Ho belum diumumkan oleh media nasional Korut. Diperkirakan identitas penggantinya baru akan diungkap saat atau sebelum acara khusus untuk para diplomat di Pyongyang pada 23 Januari mendatang.

Namun laporan sejumlah sumber kepada NK News menyebut Ri Son Gwon sebagai pengganti Ri Yong Ho. Sosok Ri Son Gwon diketahui sebagai mantan Ketua Komisi Reunifikasi Damai Negara (CPRC) dan pernah memegang jabatan di Komisi Pertahanan Nasional pada Departemen Kebijakan yang kini tidak beroperasi.

Dia memainkan peranan penting dalam perundingan antara Korut dan Korsel pada awal tahun 2018. Ri Son Gwon juga dikenal sebagai tangan kanan Kim Yong Chol, yang merupakan Direktur Departemen Front Bersatu, dan pernah hadir dalam perundingan militer Korut dan Korsel pada Oktober 2006 lalu.

Kementerian Unifikasi Korsel -- yang mengurusi isu-isu Korut -- menuturkan kepada NK News pada Minggu (19/1) waktu setempat bahwa pihaknya masih memeriksa laporan pencopotan Ri Yong Ho ini. 

"Sedang memeriksa laporan soal penggantian Menteri Luar Negeri Korea Utara dan memperhatikan apakah jabatan Ri Son Gwon telah berubah," demikian pernyataan Kementerian Unifikasi Korsel.