Cuitan Tolak Ucapan Natal Dikomentari Abu Janda, Tengku Zul: A'udzubillaahi Minasysyaithoonirrojiim

Cuitan Tolak Ucapan Natal Dikomentari Abu Janda, Tengku Zul: A'udzubillaahi Minasysyaithoonirrojiim

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA – Polemik ucapan selamat Natal dari umat Muslim kepada penganut agama Kristen sedang diperdebatkan akhir-akhir ini.

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain kemudian membuat cuitan di Twitter terkait Muslim yang menolak mengucapkan selamat Natal.

Cuitan itu diunggahnya dalam akun @ustadtengkuzul pada Rabu (25/12/2019). Postingan tersebut kemudian dikritik oleh penggiat media sosial Permadi Arya atau yang kerap disapa Abu Janda.


Zulkarnain heran dengan adanya pernyataan yang menyebut muslim yang menolak mengucapkan selamat Natal karena takut imannya rusak adalah mereka yang beriman lemah.

Baca Juga: Prabowo dan Menteri Lainnya Rayakan Natal di Rumah Luhut

Ia lalu menyandingkan menolak mengucapkan selamat Natal dengan menolak makan babi hingga berzina.

"Ada yang berkata:"Muslim menolak mengucapkan Selamat Natal, karena takut Imannya rusak adalah mereka yang Beriman LEMAH...! Terus yang menolak MAKAN BABI, takut Imannya rusak, Imannya Lemah? Yang menolak berzina, berarti Imannya Lemah? Yang Menolak Makan Riba berarti Imannya Lemah? Gile Lu Ndro," tulis Zulkarnain.

Hanya dalam waktu sejam setelah diunggah, cuitan Wasekjen MUI ini telah mendapatkan 500 like dan 140 retweet dari warganet.

Baca Juga: Natal di Semarang: Penampilan Grup Rebana Ponpes hingga Gotong Royong Warga Muslim

Bahkan cuitan tersebut juga dikritik keras oleh Abu Janda.

Dalam komentar Abu Janda menulis, "Larangan makan babi ada dalam Al Quran, larangan ngucapin natal tidak ada dalam syariat kecuali cocoklogi ustad-ustad t***l (emotikon) ulama g****k kayak gini bisa kepilih jadi ulama terbaik Moeslim Award..itu panitianya pada DUNGU semua kali ya?"

Mengetahui cuitannya dikritik dengan pedas oleh Abu Janda, Zulkarnain memberikan respons.

Dia membalas kritik itu dengan menulis kalimat isti'adzah, "A'udzubillaahi minasysyaithoonirrojiim".