Jalan Menuju Candi Muara Takus Amblas Sepanjang 50 Meter

Jalan Menuju Candi Muara Takus Amblas Sepanjang 50 Meter

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Curah hujan yang tinggi kembali menyebabkan beberapa ruas jalan yang ada di Riau mengalami kerusakan. Salah satunya jalan Provinsi di Batu Besurat, STA 05+800, atau jalan akses menuju wisata Candi Muara Takus, Kabupaten Kampar. Jalan ini sepanjang lebih kurang 50 meter mengalami deformasi atau amblas ke bawah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau, Dadang Eko Purwanto, membenarkan adanya jalan amblas tersebut. Dan pihaknya langsung bergerak cepat untuk meneliti dan mengecek penyebab jalan mengalami deformasi. 

Selanjutnya akan dilakukan perbaikan cepat, karena jalan ini menghubungkan dua kecamatan yakni XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu, dan dikhawatirkan tidak bisa dilintasi kendaraan bermuatan.


“Kita sudah menurunkan tim untuk mengecek kondisi jalan sebelum diperbaiki. Jadi jalan Batu Bersurat-Muara Takus alami deformasi, patah subuh tadi,” ujar Dadang, Selasa (10/12).

Dadang mengatakan, jalan tersebut sebelumnya mengalami deformasi, dan sudah dilakukan perbaikan. Namun tingginya curah hujan membuat jalan itu mengalami deformasi lagi. Dilihat dari kondisi struktur tanah, jalan ini memang selalu terjadi amblas dan masyarakat pengguna jalan diharapkan mewaspadai jalan ini, sebelum diperbaiki.

"Sejak kami tangani sudah dua kali terjadi deformasi. Setelah tim turun, kita segera lakukan perbaikan. Sekarang hanya bisa dilalui kendaraan mini bus, kalau kendaraan bermuatan bisa tapi tidak nyaman karena takut deformasinya semakin dalam, sehingga membahayakan. Sekarang saja mobil sulit melewati jalan itu, kecuali roda dua. Jadi sebelum jalan ini putus segera kita kerjakan,” kata Dadang. 

Sementara itu, warga Batu Besurat,  Imul, mengatakan bahwa jalan tersebut memang selalu terjadi amblas. Apalagi pada musim hujan, apalagi tak jauh dari jembatan yang aliran airnya lumayan deras jika musim hujan. Setiap diperbaiki kembali amblas.

“Yah kalau jalan itu memang sering terjadi, tanahnya mungkin tidak stabil. Mungkin dibawa air dalam sehingga terjadi kekosongan dibawah dan amblas. Tentu kami warga di daerah ini berharap Pemerintah cepat menanganinya,” harapnya.**