Budayawan Nilai Ganjar Pranowo Tidak Etis soal Suka Film Porno

Budayawan Nilai Ganjar Pranowo Tidak Etis soal Suka Film Porno

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Budayawan Jawa Tengah, Timur Sinar Suprabana mengkritik Gubernur Jateng Ganjar Pranowo soal kesukaan menonton film porno. Menurutnya, sikap Ganjar tersebut jelas tidak etis.

Video pengakuan Ganjar Pranowo yang suka menonton film porno bukan masalah diunggah ke akun Youtube, telah viral, dan menjadi perbincangan publik.

"Bagaimana mungkin, yang seharusnya tidak disentuh, ternyata ia lakukan dan disusul pengakuan terbuka sambil cengengesan. Itu kacau. Jelas tidak etis," kata Timur saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (5/12).


"Tanpa beban mengakui kesalahan ya tidak ada masalah. Tetapi kalau tanpa beban mengakui itu secara terang-terangan dan cengengesan, itu sakit," tambahnya.

Ganjar mengaku tak ada yang salah jika menonton film porno. Kecuali jika menyebarkannya.

Ganjar juga mengatakan bahwa kebiasaan menonton film porno adalah urusan pribadi setiap orang. Termasuk dirinya yang mengklaim tidak ada masalah karena sudah dewasa dan beristri.

Timur tidak sepenuhnya sepakat dengan pernyataan Ganjar tersebut. Dia mengamini bahwa konsumsi film porno adalah urusan pribadi setiap orang.

Namun, Timur mengatakan bahwa Ganjar sempat menceritakan tentang stafnya dalam video yang sama. Staf tersebut bertanya kepada Ganjar mengapa suka dengan kebiasaan menonton film porno.

Merujuk pada cerita yang diutarakan Ganjar itu, Timur menilai kebiasaan nonton film porno sudah diketahui orang lain, sehingga bukan lagi urusan privasi Ganjar seorang.

"Yang namanya urusan privat itu ya, hanya aku yang tahu. Sementara Ganjar itu kan cerita ada stafnya yang pernah bertanya mengapa bapak punya kebiasaan seperti itu. Ranah privat itu sudah jebol artinya," imbuh Timur.

Timur menegaskan bahwa saat ini semua kalangan bisa mengakses informasi di internet melalui telepon seluler. Baik kalangan dewasa, remaja, hingga anak-anak.

Pernyataan Ganjar, kata Timur, bisa berakibat buruk bagi kalangan anak-anak dan remaja. Bisa saja mereka menjadi tidak sungkan untuk melakukan hal yang sama seperti yang diutarakan Ganjar. Menurut Timur, itu berbahaya.

Walau bagaimana pun, Ganjar adalah pejabat publik. Bahkan bisa disebut sebagai orang nomor satu di Jawa Tengah jika ditilik dari jabatan administratif.

Oleh karena itu, apa yang diungkapkan atau dilakukan Ganjar menurutnya bisa dijadikan inspirasi orang lain.

"Kasus pornografi, pornoaksi di Jawa Tengah termasuk besar. Nanti bagaimana kalau anak SMA nobar (nonton bareng) film porno. Terus digerebek lalu bilang, kami mengikuti gubernur, gimana? Ini potensi implikasi yang bisa muncul," imbuh Timur.

Menurut Timur, sudah tidak ada lagi yang bisa diklarifikasi oleh Ganjar. Menurutnya, sudah jelas politikus PDIP itu mengakui secara terang-terangan tentang kebiasaan yang bersifat negatif.

Justru Ganjar akan terus disorot jika tidak berhenti memberikan klarifikasi tentang pengakuannya suka menonton video porno.

"Lebih baik diam. Makin dia berdalih makin dia modar. Lebih baik diam sambil kemudian mengambil langkah-langkah memperbaiki diri," kata Timur.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bicara soal kesukaan menonton film porno saat diwawancara Deddy Corbuzier dan diunggah ke laman Youtube. Video tersebut sontak menjadi ramai diperbincangkan netizen.

Awalnya Ganjar dan Deddy membahas soal tindakan bullying di medsos serta ancaman UU ITE.

Ganjar lantas menimpali, ada seorang pengikutnya di medsos yang khawatir dilaporkan ke polisi terkait komentar di media sosial Ganjar.

Ganjar kemudian menghapus komentar tersebut meski menurutnya patut disayangkan.

"Sayang ya. Saya ini lagi melakukan edukasi agar literasi digitalnya baik. Aku enggak marah. Mas, saya belum pernah ngeblok satupun (meski) mem-bully seperti apapun," katanya.

Kalaupun ada hanya satu atau dua akun yang diblok Ganjar karena terkait situs porno yang mungkin tidak sengaja tertekan atau terkirim.

Karena sengaja tak terkirim itulah, kata Ganjar, ada yang bertanya mengapa ia suka nonton film porno.

"'Eh kalau saya nonton film porno itu salah saya di mana? Coba. Saya Dewasa, bener nggak sih?" kata Ganjar.

"Salah saya di mana kalau saya nonton gambar porno, film porno. Wong saya suka kok," katanya.

Ganjar menegaskan dirinya sudah dewasa dan punya istri. 

Soal pornografi dan pornoaksi, Ganjar mengatakan yang dilarang adalah mengirim materi pornografi karena diatur dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik. 

"Jelek jelek gini saya ikut ngerumusin UU ITE. Saya ikut mbahas," katanya.

Ganjar lalu menegaskan, jika memang dirinya ingin nonton film porno bukan sebuah kesalahan karena sudah dewasa dan sehat.

"Kadang-kadang sebagai orang dewasa kan perlu, coba salahnya di mana?" ujarnya.

Deddy lantas memperingatkan Ganjar ada bagian dari pernyataan Ganjar yang bisa saja dipermasalahkan.

Ganjar mengaku sadar bakal ada yang menyebutnya kotor atau porno. Ia menyatakan dirinya tak kotor atau porno terkait pernyataan itu.  

"Kecuali saya tiap hari ngomong soal porno, tak sebarin kemana-mana," katanya.

Ganjar mengatakan ada ruang-ruang privat yang dipahami setiap orang yang itu untuk tidak disebarkan.

Terkait kesalahannya saat tidak sengaja menekan dan mengirim gambar porno, Ganjar minta maaf. Yang salah itu, kata Ganjar, kalau memang dia setiap hari melihat dan mengirim gambar atau materi pornografi. 

"Ini edukasi, ternyata Gubernur bisa salah," katanya.

Ganjar sendiri belum merespons untuk dimintai pernyataan lebih lanjut terkait hal ini. Nomor telepon selulernya tidak aktif saat dihubungi.**