Anies Sebut Macet karena Pembangunan Derita yang Harus Dilalui

Anies Sebut Macet karena Pembangunan Derita yang Harus Dilalui

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan kemacetan yang terjadi di beberapa ruas Jakarta karena pembangunan adalah proses penumbuhan 'kesakitan' atau derita yang harus dilalui. Anies mengatakan setiap pembangunan memiliki fase untuk menunggu dan mengalami dampak yang negatif seperti macet.

"Sebetulnya begini soal sebuah kawasan mengalami kemacetan karena proses pembangunan itu proses growing pain. Yang namanya juga tumbuh pasti ada fase dimana itu karena ada kegiatan pembangunan," kata Anies yang ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (3/12), ketika ditanya soal kemacetan yang terjadi di kawasan Kemang dan Kuningan, Jakarta Selatan.

Anies percaya setiap pembangunan akan melewati fase 'sakit', namun nantinya akan berbuah manis saat pengerjaan selesai dilakukan. Ia optimistis kawasan Kuningan dan kawasan Kemang akan menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat di Ibu Kota usai pembangunan dilaksanakan.


"Tapi sesudah pembangunan itu selesai maka Insya Allah itu akan jadi tempat yang leluasa. Tempat yang nyaman untuk kegiatan. Begitu juga nanti juga dengan Kuningan," ucap dia.

Selain itu, Anies juga menyinggung kemacetan Kuningan karena pembangunan proyek LRT Jabodetabek. Anies mengakui kemacetan terjadi karena pengerjaan di dasar.

Namun Anies memastikan kemacetan akan berkurang saat pengerjaan trase mulai dilakukan di atas. "Kuningan saat ini sedang dalam proses finalisasi LRT. Nanti ketika kegiatan di tanah sudah selesai tapi kegiatannya lebih banyak di-elevated maka trotoar akan segera dikerjakan," ujar dia.

"Sehingga trotoar tersebut dikerjakan karena orang sudah mulai bekerja di atas. Pemasangan relnya, pemasangan sinyal sudah di tidak ada lagi pekerjaan yang bawah," ucap Anies.

Anies mengatakan proyek ini sudah dikoordinasikan dengan pemerintah pusat serta menegaskan bahwa porsi DKI dalam proyek ini adalah dalam pengerjaan trase bagi pejalan kaki.

"Saya komunikasi intensif dengan pak Menteri PUPR, khusus tentang ini. Karena pengerjaannya akan dilakukan oleh kontraktor yang membangun LRT. Tetapi, rancangannya dan kemudian trase-nya DKI yang menentukan, jadi untuk pejalan kaki," kata Anies.**