Golkar Minta Reuni 212 Tak Hujat dan Jelekkan Pemerintah

Golkar Minta Reuni 212 Tak Hujat dan Jelekkan Pemerintah

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily meminta pembicara dan massa di reuni 212 tak hanya menghujat pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin ketika melakukan tausiah.

Ace menyarankan substansi acara reuni 212 lebih menonjolkan kegiatan keagamaan ketimbang orasi berbau politik. Ace pun tak keberatan dengan adanya gelaran Reuni 212 yang digelar di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Senin (2/12) pagi ini.

"Ya silakan saja bikin reuni-reunian itu," kata Ace kepada CNNIndonesia.com, Senin (2/12).


"Kalau tak ada motif politik, selenggarakan tanpa harus menghujat-hujat dan menjelek-jelekkan pemerintah," kata dia.

Ace berharap seluruh massa yang mengikuti reuni 212 bisa berlangsung lancar dan tertib hingga berakhirnya acara tersebut.

Sementara itu, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal turut mengapresiasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kepolisian Republik Indonesia, dan pemerintah pusat yang telah memberikan izin pelaksanaan reuni 212.

Mustafa mempersilakan para kader PKS untuk hadir dalam acara tersebut. Meski demikian, ia menyatakan tak mengizinkan para kader PKS untuk membawa atribut parpol dalam acara tersebut agar tak mengganggu jalannya acara.

"Kami juga minta keluarga besar PKS membawa bendera merah putih dan tidak memakai baju PKS dan atribut-atribut partai lainnya," kata dia.

Acara reuni 212 di kawasan silang Monas berlangsung tepat pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Selain tahajud, acara reuni 212 juga akan diisi dengan doa-doa untuk kepulangan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shibab.

Dalam acara ini tampak hadir menantu Rizieq Shihab, Hasan. Selain itu terdapat pula pula Ketua DPP FPI Ahmad Sobri Lubis, Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Ma'arif, dan Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Haikal Hassan.**