Tanahnya Diduga Dicaplok JP Simanjuntak Cs, Basko akan Bawa ke Jalur Hukum

Tanahnya Diduga Dicaplok JP Simanjuntak Cs, Basko akan Bawa ke Jalur Hukum

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU – Tanah milik H Basrizal Koto seluas 8.001 meter persegi diduga dicaplok oleh pihak lain, yakni JP Simanjuntak dan kawan-kawan. Tanah milik Basko tersebut memiliki surat kepemilikan yang dibuktikan dengan Surat Hak Milik (SHM) Nomor: 6541.

Tanah yang berlokasi di Jalan SM Amin tersebut, saat ini tengah dibersihkan JP Simanjuntak yang dikabarkan akan dijual. Mendengar kabar itu, Basrizal Koto saat dihubungi menegaskan tanah tersebut miliknya yang dinyatakan dengan surat kepemilikan yang sah. Untuk itu, ke depannya ia akan membawa hal ini ke ranah hukum. 

"Ini tanah saya, punya surat hak milik. Kenapa main serobot aja. Ini akan saya bawa ke jalur hukum," tegas Basko, Rabu (20/11/2019).


Pak Can, salah seorang warga yang tinggal di lokasi itu, menceritakan beberapa waktu lalu, rombongan JP Simanjuntak sudah melakukan pemantauan ke lokasi tanah. "Setelah beberapa hari, rombongan itu datang lagi, ada bawa polisi, ada juga mantan BPN, dan pihak dari pemerintah kecamatan," sebut Pak Can.

Kedatangan rombongan itu, sebut Pak Can, melakukan pengukuran luas tanah. Saat itu, Pak Can sempat menegur rombongan JP Simanjuntak, namun tak diindahkan. "Sudah saya tegur, sudah saya bilang ini tanah Pak Basko, tetap mereka ngotot. Mereka juga bilang kalau ini tanahnya," kata Pak Can lagi.

Dugaan pencaplokan lahan itu, kata Pak Can, bukan hanya di lahan milik Basko. Aksi serobot ini dilakukannya di Jalan Rajawali, Tampan yang juga di lahan kosong. "Di sana (Rajawali-red) juga ada spanduk kalau lahan itu miliknya. Spanduknya persis sama kayak yang di sini dek," tambah Pak Can.

Di samping itu, Direktur Pengawasan Aset Basko Grup, Burhanudin Muktar mengecam tindakan penyerobotan, bahkan ia langsung turun ke lokasi tanah milik Basko untuk memastikan benar tidaknya kabar itu. 

"Ini tanah milik Basko, kita punya surat hak milik. Ini sah punya kita. Tengok lah nanti ke depannya," cetus Bobon sapaan akrab pria itu.

Diceritakannya, kegiatan perambahan pohon sudah berlangsung selama 2 hari, namun ia tidak memerintahkan para pekerja itu untuk berhenti. "Kita biarkan mereka membersihkan lahan. Kan tidak mengganggu. Lebih bagus seperti itu lagi," singkatnya.



Tags Basko