Perusahaan Asal Jepang Jajaki Kerja Sama Pengolahan Limbah Sawit dengan Rohul

Perusahaan Asal Jepang Jajaki Kerja Sama Pengolahan Limbah Sawit dengan Rohul

RIAUMANDIRI.ID, PEKANBARU - Perusahaan asal Jepang Nippon Koei Co. Ltd yang berbasis di Kota Kawasaki akan menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu dalam pengolahan limbah tandan kosong atau tankos kelapa sawit untuk dijadikan pembangkit listrik.

Pihak perusahaan telah mendatangi langsung lokasi di Rohul dan telah mendiskusikan rencana kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Rohul. Tak sampai di situ, pihak perusahaan juga menggelar pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Riau yang berperan sebagai fasilitator kerja sama tersebut.

"Ide awalnya, kami mendapat informasi bahwa ada isu lingkungan yakni tankos sawit belum dimanfaatkan di Riau, khusnya di PKS (pabrik kelapa sawit) tankos itu menggunung. Nah, dari segi lingkungan ini bermasalah, mengeluarkan bau, gas metan, dan lain-lain," kata Juru Bicara Nippon Koei Co Ltd, Amir Rusli usai rapat dengan Plh Sekda Riau Ahmad Syah Harrofie di ruang rapat Gubernur Riau, Rabu (20/11/ 2019).


Rohul adalah daerah pertama yang disasar sebagai projek pengolahan limbah sawit menjadi energi terbarukan. Lebih lanjut dia menjelaskan, yang terpenting dalam kerja sama ini yaitu untuk mendukung sirkulasi ekonomi khususnya di sektor perkebunan kelapa sawit. 

Sementara itu, Plh Sekda Riau Ahmad Syah Harrofie mengatakan pihaknya menyambut baik kerja sama tersebut. Dia berharap proyek ini dapat terealisasi dan dikembangkan di daerah lain yang berpenghasilan sawit.

"Kami sifatnya hanya memfasilitasi. Tinggal nanti kerja samanya langsung dengan Rohul. Mereka juga sudah melakukan penjajakan ke Rohul. Pemprov juga menawarkan kerja sama penanganan penanggulangan kebakaran hutan," kata Ahmad Syah.

Selain dengan Rohul, perusahaan asal Kawasaki tersebut juga akan menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kota Pekanbaru. Ada empat proyek kerja sama yang akan dijajaki Kawasaki dengan Jepang, yaitu pengembangan kawasan industri Tenayan Raya.

Selanjutnya pengelolaan limbah cair, pengelolalan sampah, di mana produksi sampah di Pekanbaru mencapai 1000 ton, dan keempat mewujudkan Pekanbaru sebagai green city and smart city. Semua proyek kerja sama ini dalam proses tindak lanjut.


Reporter: Rico Mardianto
 



Tags Ekonomi