RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU -  Aktivis lingkungan Johny Setiawan Mundung menyatakan dukungan terahadap aksi terkait kabut asap yang dilakukan mahasiswa Riau.

Terkait adanya ancaman DO oleh Rektor UIN Suska Riau terhadap mahasiswa yang unjuk rasa, dia berjanji akan meyiapkan sebanyak 200 pengacara jika Rektor melakukan hal itu.

Hal itu dia sampaikan saat pertemuaan tokoh lintas sektoral bersama mahasiswa UIN Suska Riau di sebuah kafe di Pekanbaru, Kamis (21/9/2019).

"Saya tegaskan menolak kriminalisasi dan ancaman terhadap mahasiswa oleh Rektor UIN Suska Riau Akhmad Mujahiddin. Laporkan balik saja mereka, kalian tidak salah, tidak ada undang-undang yang melarang mahasiswa menyampaikan aspirasinya, apalagi untuk kepentingan rakyat," kata Mundung.

Mundung menilai, apa yang dilakukan Rektor UIN Suska telah melanggar undang-undang tentang kebebasan berpendapat dan berserikat, apalagi ini terjadi di lingkungan kampus yang noteabene mengajarkan prinsip-prinsip demokrasi. Oleh karena itu dia mengecam sikap otoriter Rektor UIN Suska Riau.

"Saya akan siapkan 200 pengacara. Bahkan jika kalian memang dikeluarkan dari UIN Suska, saya berjanji akan kuliahkan kalian yang di-DO di tiga universitas yang siap menerima kalian," kata Mundung.

Selain itu, Aktivis '98 ini menyarankan mahasiswa yang demo untuk membuat surat pemberhentian.

Baca Juga: Diancam Sanksi DO Jika Demo Karhutla, Mahasiswa UIN Suska Riau Mengadu ke DPRD

"Catat nama-nama yang berdemo dan buat surat keluar kampus ke Rektor, kita lihat nanti mereka bagaimana. Jika banyak mahasiswa yang meminta DO, pasti yang terjadi sebaliknya Rektor yang diberhentikan oleh Menteri. Ini pernah terjadi di beberapa kampus," kata dia.

Dia meminta mahasiswa tetap melanjutkan aski unjuk rasa terkait kebakaran hutan dan lahan. 

"Tetap lajutkan aksi kalian menyuarakan masyarakat Riau yang dilanda kabut asap. Untuk masalah Rektor itu kalian jangan takut, biar ini jadi urusan saya," katanya.

Reporter: Rico Mardianto

Editor : Nandra F Piliang