Diskusi Diabetes dengan Beberapa Pakar

Rizka: Pengalaman Berharga Konsul dengan Profesor

Rizka: Pengalaman Berharga Konsul dengan Profesor

SIAK (HR) - Yayasan Akademi Kebidanan Salma Siak menggelar diskusi tentang penyakit diabetes dengan menghadirkan beberapa profesor, Jumat (20/3) di ruang belajar Kampus Akbid Salma Siak.

 Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan masiswa, khususnya dalam melakukan reset.

Pembicara yang dihadirkan pada seminar ini pakar makanan dan teknologi, Prof Dr Mohd Fadzelly Abubakar dan Dr Farida dari Program Faculty Of Science, Technology & Human Development, Universitas Tun Hussen ONN Malasasia.

 Selain itu ada juga Prof Asmah Rahmat, pakar dari fakultas Health Science Universitas Putra Malaysia dan Rektor Universitas Yarsi Jakarta, Susi Endrini.

Diskusi itu mengangkat tema 'Diabetes Metabolism out of Control'. Dimana mengupas diabetes, beberapa faktor penyebab diabetes dan bagaimana menanggulanginya.

Tampak komunikasi dua arah terbangun di forum ini. Setelah narasumber memberikan kuliah umum, mahasiswa berebut mengangkat tangan untuk bertanya.

 Hampir semua pertanyaan diawali cerita pengalaman yang dialami oleh penderita diabetes yang pernah ditemui mahasiswa.

 Hal ini yang membuat seminar makin semarak dan narasumber bergairah menjawab pertanyaan yang diajukan.

Salah seorang peserta seminar yang menyampaikan masalah yakni Rizka Rahmadani. Ia mengaku senang bisa bertemu dengan akademis dari negara tetangga ini.

 Puas bisa konsultasi langsung dengan ahli kesehatan dan dijawab dengan sempurna.

"Ini pengalaman yang berharga, bertemu dengan pakar kesehatan. Bisa konsultasi tentang keluhan kesehatan pada ahlinya," ungkap mahasiswa ini usai kegiatan.

Ketua Yayasan Akbid Salma Imran menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi mahasiswa dan dosen dalam melakukan riset.

 Pembicara yang dihadirkan merupakan akademisi yang fokus dalam melakukan riset, diharapkan pengalaman dan ilmu yang disampaikan dapat membuka cakrawala bagi mahasiswanya.

"Sebelumnya kami sudah ketemu di Jakarta, lalu kami undang untuk datang ke Siak. Alhamdulillah mereka siap datang, bahkan biaya sendiri," terang Imran.

Sementara, Prof Asmah Raja saat dimintai keterangan mengaku datang ke Siak hanya sekedar ingin berbagi ilmu dengan saudaranya sesama umat Islam.

 "Ingin membantu, berbagi ilmu pada sesama muslim, menjalankan satu fardu kifayah," terang Asma Raja. (lam)