Intsiawati Ayus Nilai Pemkab Kampar Kurang Tanggap Soal Sengketa Lahan

Intsiawati Ayus Nilai Pemkab Kampar Kurang Tanggap Soal Sengketa Lahan

RIAUMANDIRI.CO,PEKANBARU - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) perwakilan Provinsi Riau, Intsiawati Ayus meminta pemerintah kabupaten/kota di Riau memprioritaskan penuntasan konflik lahan.

Dia menilai pemerintah daerah selama ini terkesan tak peduli terhadap sengketa lahan di masyarakat. Padahal, kata dia, kasus sengketa lahan sampai menyebabkan perkelahian yang berujung kontak fisik hingga menelan korban jiwa. 

Hal itu dia kemukakan saat pertemuan DPD RI Perwakilan Riau dengan masyarakat Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi terkait sengketa lahan garapan masyarakat yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Riau, di Ruang Rapat Kenanga Kantor Gubernur Riau, Senin (9/9/2019).


"Jika permasalahan ini terus dianggap sepele dan tidak diberikan pemahaman kepada masyarakat, dikhawatirkan akan semakin membutakan masyarakat terkait hukum dan prosedur kepemilikan tanah serta membuat  penguasa akan semakin berkuasa," ujar dia.

"Contohnya surat keterangan tanah yang diterbitkan oleh kepala desa sejak tahun 2017 lalu sudah tidak diperbolehkan lagi, itu masyarakat harus tahu. Fungsi pemerintah kabupaten/kota bekerja sama dengan Pemprov menyosialisasikannya," sambung Iin, sapaan akrabnya.

Selain itu, dia memaparkan, banyak calo tanah di Riau yang menjual tanah sengketa kepada masyarakat dengan harga murah. Masyarakat yang tidak tahu, membeli tanah tersebut hingga akhirnya berujung konflik yang tidak berkesudahan antara masyarakat dan pemilik tanah yang sah, seperti beberapa perusahaan yang terkena kasus sengketa.

"Yang kasihan kan masyarakat juga, kita sebagai wakil rakyat harus berpihak ke rakyat dengan cara mencarikan solusi dari permasalahan yang ada," sebut dia.

Dia mengatakan salah satu daerah yang sering terjadi kasus sengketa lahan adalah Kabupaten Kampar. Dia sangat menyayangkan Pemerintah Kabupaten Kampar belum sepenuhnya menanggapi kasus ini.

"Dari masa ke masa (kasus sengketa lahan) banyak terjadi di Kampar, tapi sampai sekarang belum ada perbaikan. Semoga saja dengan kepemimpinan baru ini lebih memprioritaskan konflik lahan di Kampar," ucap Iin.


Reporter: Rico Mardianto