Pemkab Tulung Agung Jatim Studi Referensi Pengendalian Inflasi di Kampar

Pemkab Tulung Agung Jatim Studi Referensi Pengendalian Inflasi di Kampar

RIAUMANDIRI.CO, BANGKINANG - Tim Pengendalian Inflasi Pemerintah Kabupaten Tulung Agung, Jawa Timur melakukan kunjungan Kerja dalam rangka studi referensi pengendalian Inflasi di Kabupaten Kampar.

Rombongan dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tulung Agung Indra Fauzi, Kamis (5/9/2019).

Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar Yusri didampungi Tim Pengendalian Inflasi Kabupaten Kampar memaparkan berbagai langkah kerja dalam rangka pengendalian inflasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kampar.


“Kabupaten Kampar tercatat berpenduduk lebih kurang 800 juta jiwa dengan jumlah kecamatan 21, sedangkan jumlah desa sebanyak 250 desa/kelurahan, dan sebenarnya Kabupaten Kampar mempunyai 43 perusahaan besar dan masih banyak lagi yang belum tercatat dan terdata hal ini karena masuknya tenaga kerja di Kabupaten Kampar terus bertambah," jelas Yusri.

Dia menjelaskan berbagai potensi Kabupaten Kampar dalam rangka Pengendalian Inflasi di antaranya sektor perikanan, perindustrian dan wisata serta berbagai potensi pertanian dan peternakan yang selalu ditingkatkan agar dapat menopang perekonomian masyarakat.

“Sektor perikanan Kabupaten Kampar merupakan pusat penghasil ikan air tawar di Provinsi Riau, sedangkan untuk wisata, Kabupaten Kampar merupakan objek wisata terbanyak yang secara bertahap akan kita kembangkan lebih baik lagi. Apalagi kita mempunyai cagar budaya Candi Muara Takus yang diprediksi tertua sebelum masa Sriwijaya," kata Sekda Kampar.

Sementara itu, Indra Fauzi mengatakan kunjungan Kerja ini juga menyampaikan berbagai surplus dalam berbagai kegiatan dalam penanganan pengendalian inflasi di Kabupaten Tulung Agung.

“Kami datang ke sini dalam rangka belajar, karena tidak ada kabupaten yang sempurna, mungkin di satu sisi kami lebih unggul sedangkan di sisi lain pasti ada kekurangan, karena kami tahu bahwa semua di Riau ini dipasok dari luar tapi kok bisa mengendalikan inflasi, padahal kolerasinya tergantung dengan ketahanan pangan,” ujar Indra Fauzi.

Kabupaten Tulung Agung juga ada surplus beras sebanyak 300.000 ton beras sedangkan yang dibtuhkan hanya 100.000 ton.

"Jadi masih ada 200.000 ton beras, maka dari itu kami menjadi penyanggah padi nasional sebanyak 5-10 persen," jelasnya.

Selain beras juga ada produk komiditi unggulan yakni batik. Ini juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat yang berjumlah 1,2 juta jiwa dengan luas wilayah sepersebelas dari Kabupaten Kampar.

Sekda Tulung Agung juga mengajak Pemerintah Kabupaten Kampar untuk bekerja sama dalam mengisi segala kekurangan yang ada terkait pengendalian inflasi di daerah.

Usai kunjungan Kerja, Sekda Kampar melihat hasil komiditi Kabupaten Tulung Agung dan juga dilaksanakan pertukaran cendera mata antara Kabupaten Kampar dan Kabupaten Tulung Agung.


Reporter: Ari Amrizal