Elviriadi Sebut Pemerintah Tahu Siapa Dalang Karhutla, Tapi Tak Berani Eksekusi

Elviriadi Sebut Pemerintah Tahu Siapa Dalang Karhutla, Tapi Tak Berani Eksekusi

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU -  Pakar Lingkungan Dr Elviriadi mengatakan bencana kebakaran hutan dan lahan di Riau tak akan berakhir jika pemerintah dan penegak hukum tidak mengambil tindakan tegas terhadap pelaku karhutla.

Hal itu disampaikan Elviriadi dalam diskusi lingkungan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau bertema "Karhutla Riau, Siapa Dalangnya?", Sabtu (3/8/2019) di Sekretariat BEM Unri.

Elviriadi menjelaskan sudah 77 persen lahan gambut di Riau digarap oleh perusahaan-perusahaan besar untuk ditanam sawit dan hutan tanaman industri. Padahal, sebut dia, lahan gambut tidak cocok untuk ditanam sawit dan akasia karena kadar keasaman (pH) gambut rendah. 


Menurut penulis buku Melawan Tirani Ekologis ini, eksploitasi lahan gambut menyebabkan rusaknya fungsi lahan gambut yang sejatinya dijadikan kawasan konservasi, sehingga kebakaran lahan tak terhindarkan akibat terjadi kekeringan gambut.

"Gubernur, bupati, wali kota, dan penegak hukum di Riau bukan tak tahu siapa dalang di balik bencana karhutla yang sudah berlangsung sekitar 23 tahun ini. Tapi negara seolah tak punya power. Padahal mereka punya wewenang tapi tak berani mengeksekusi, mereka khawatir dengan korporasi yang punya jaringan yang kuat ini," kata doktor Manajemen Lingkungan Universitas Kebangsaan Malaysia ini.

"Mereka hanya sibuk melakukan K2BA alias kesana kemari bawa air ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan. Ujung-ujungnya yang ditangkapi rakyat kecil yang tak bersalah, tapi pelaku dari perusahaan, mereka tak berani mengungkap," tambah dia.

Elviriadi mengatakan, jika pemerintah serius mengatasi kerusakan lahan gambut ini, seharusnya menghimpun informasi dari lembaga swadaya masyarakat seperti Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) terkait kerusakan lahan gambut tersebut. Dengan data yang diperoleh pemerintah bisa langsung mengambil tindakan tegas terhadap pelaku dan memulihkan ekosistem lahan gambut.

"Gambut ini sudah mendesak harus dipulihkan, tapi dari APBD Riau tak ada dianggarkan untuk itu," kata Elviriadi.

 

Reporter: Rico Mardianto