Staf Ahli Donny Moenek Dapat Grand Prize Acara KIM di HBH FMM

Staf Ahli Donny Moenek Dapat Grand Prize Acara KIM di HBH FMM

RIAUMANDIRI.CO - Sudah menjadi rahasia Allah yang terjadi pada grand prize main KIM dalam kegiatan Halal Bihalal (HBH) Forum Minang Maimbau (FMM), di Jakarta, Sabtu (6/7/2019). Ternyata yang mendapat hadiah grand prize tersebut bukan orang Minang, tapi adalah orang Gorontalo yang merupakan staf ahli Sekjen DPD RI Reydonnyzar Moenek yang diakrab disapa Donny Moenek.

Donny Moenek yang juga merupakan mantan Penjabat Gubernur Sumbar itu didaulat untuk menjadi pembicara dalam acara tersebut. Sebagai Sekjen DPD RI, sudah menjadi biasa untuk membawa staf ahli untuk ikut mendampingi.

Staf Ahli Donny Moenek bernama Ahmad Averus. Orangnya masih muda, rapi, bersih, sisiran rambut tertata, berkacamata, dahi agak lebar layaknya pemikir, dan memang beliau seorang dosen di IPDN. Dengan memakai batik lengan panjang hadir di HBH FMM, dia memberikan senyum kepada semua orang, kemudian mengambil tempat di bagian paling belakang. 


Dengan tenang dia selalu mengikuti acara demi acara HBH. Mungkin ini sudah biasa. Karena sebagai seorang muslim dia sering mengikuti HBH. Ketika tiba saatnya main KIM, sepertinya ada rasa galau, ingin rasanya dia pamit, tidak ikut, dia merasa asing dan nggak ngerti sama sekali apa itu main KIM.

Dia menerima satu bundel kertas dengan angka-angka dari panitia. Ahmad sudah memegang kertas itu. Dia memperhatikan kertas dengan angka-angka yang nggak lengkap, loncat-loncat dengan seksama. Mungkin ini baru pertama kai dia memegang kertas kim dan mungkin ini pertama kali ikut main KIM.

Ahmad ingin pamit saja dan duduk di lobby hotel tempat acara berlangsung. Tapi sebagai staf ahli Sekjen DPD RI dia harus siap ke mana saja sang Sekjen menugaskan. Kali ini beliau mendampingi Sekjen DPD RI yang kebetulan orang Minang, Donnie Moenek ke HBH FMM. Jadilah dia tamu di HBH FMM. 

Sebagai seorang yang berasal dari Gorontalo, bagi dia Minangkabau atau Sumatera Barat tidak terlalu asing. Dia sudah banyak bergaul, berbaur dengan semua etnis yang ada di Indonesia. Yang membuat dia bingung adalah ketika musik pengiring main KIM mulai didendangkan. Dia bisa menikmati irama musik, tapi dia nggak mengertis ama sekali lirik lagu main KIM itu. 

Yang membuat dia heran, kok irama main KIM ini banyak sekali. Liriknya tetap saja bahasa Minang, tapi irama selalu berganti, mulai dengan irama rabab, pindah ke dangdut, nggak lama keroncong, pop, jazz. Herannya lagu yang sudah popular juga dimainkan dengan lagu KIM malah dengan lirik bahasa Minang. Oo ternyata lagu Kim itu multi irama ya, itu fikirnya.

Dia tidak mengerti kata-kata yang disampaikan sepasang pemain KIM, karena dia membawakan acara dan nyanyi dalam bahasa Minang dan teralu cepat kalau mau dieja, dia nikmati sendiri.

Dia hanya mencocokkan angka di kertas yang dipegangnya dengan angka yang dimunculkan di layar infocus dekat mejanya. Bagi yang lain, main KIM bukan hanya sekedar hadiah, tapi lirik lagunya yang lucu itu sebagai hiburan, Diguncang batu diguncang, Diguncang si jando mudo, Hei tolong si abang pasang, Pasangkan si tigo duo (32)…. Karambia satandan labek, Baminyak tangah kuali, Bapasan jo anak ketek, Si anam nan duo kali (62) dsbnya.

Ketika pemain Kim berteriak Kocok apa Cabut, ada yang Cokiiii, lagi-lagi Ahmad hanya senyum dan matanya tak lepas dari layar, takut miss. Lembar demi lembar sudah dirobeknya, karena nggak satunpun angka yang masuk penuh satu baris, ketika yang lain sudah mendapatkan tiga kertas karena ada hibah dari tetangga sebelah yang izin pamit duluan pulang, Ahmad tetap saja pegang satu kertas, itupun dia haru sebebrapa kali menyeka kacamatanya utuk mencocokkan angka angka di kertas.

Grand Prize

Tibalah saatnya grand prize hadiahnya sebuah sepeda motor. Sepeda motor itu sengaja dipajang oleh panitia di depan pintu masuk ruang acara, sangat mencolok memang kelihatannya. Hadiah sepeda motor adalah sumbangan Kapolda Sumbar, Irjen Pol Fakhrizal yang disampaikan melalui Firdaus HB dan Rektor UNJ dua hari sebelumnya di Padang.

Untuk mendapatkan hadiah ini barisan angka-angkanya harus penuh atau cocok angkanya dalam tiga baris. Ini seperti detik-detik menegangkan, mungkin lebih menegangkan dari mendengarkan keputusan MK, he.,he.. Penyanyi kim seperti menyanyi sendiri, semua tegang mencocokkan angka angka dengan yang dinyanykan atau yang dilayar, malah ada yang 4 kertas hibah dari tetangga, satu per satu kertas diperiksa, ada teman yang dapat, ketika diperiksa di depan, ternyata ada angka yang belum dicontreng, gagal.

Siapapun yang dapat hadiah mungkin nggak akan ada yang mau “menghibahkan”, karena semua berusaha untuk mendapatkan, dan hadiahnya sangat bermanfaat, minimal mensiasiati kemacetan traffic ibu kota.

Suasana tegang, nggak ada goyang kepala, goyang kaki, semua melotot ke kertas dan layar lebar. Malah ada yang sering memperbaiki letak kacamatanya, seperti tidak yakin dengan penglihatannya, ketika HP bergetarpun hanya dilirik sebentar dan dicuekin, ada yang salah ambil gelas minum, terambil gelas sebelah. 

Tiba-tiba pak Ahmad angkat tangan, sedikit dan dengan tenang maju ke depan, dia menyerahkan kertas kepada pemain KIM dan petugas, sementara ada yang berharap itu salah lagi. Satu per satu angka dicocokkan, satu baris cocok, dua baris cocok, dan tiga baris cocok dan betul semua. "betuuuullll cocooook,:  teriak duet penyanyi Kim itu.

Spontan gedung seperti pecah dengan tepuk tangan hadirin. Bung Ahmad Vairus berhak mendapat Grand Prize sebuah motor. Semua gembira, luar biasa sportif, tidak ada yang protes, tidak ada yang teriak, semua setuju bahwa Ahmad berhak mendapatkan hadiah puncak ini.

Ahmad yang baru mengenal dan baru pertama kali main KIM seperti tidak percaya, sejenak dia agak bingung, tapi cepat take easy. Ahmad gembira sekali, nggak pernah terbayang baginya Allah akan memberikan rezeki melalui HBH FMM ini. 

Hadiah langsung diserahkan oleh Leonardi, anggota DPD RI didampingi Firdaus HB sebagai Admin dan juga ketua panitia HBH FMM 2019. 

Reporter: Syafril Amir