Tuntutan Dicuekin

Buruh PT Wearsmart Lanjutkan Aksi Mogok

Buruh PT Wearsmart Lanjutkan Aksi Mogok

Batam (HR)- Sejumlah buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia  Kota Batam kembali melanjutkan aksi mogok kerja di depan PT Wearsmart Textilles, Blok E1 Kawasan Latrade Industrial Park, Tanjunguncang, setelah tuntutan mereka dalam aksi sebelumnya tidak digubris, Selasa (17/3).
"Kami akan terus melakukan aksi mogok kerja ini, sampai pihak perusahaan ada titik terangnya. Memang lagi mediasi kalau soal kontraknya. Tapi yang harus dipenuhi terlebih dahulu tuntutan kami itu, soal jam ibadahnya. Seharusnya waktu ibadah itu agak lama sesuai waktu ibadahnya. Kalau sekarang atau kemarin-kemarin itu hanya bentar aja waktu ibadahnya," kata Ketua PUK SPSI PT Wearsmart, Iliyasandi.
Dia berharap pihak peruhaan memenuhi tuntutan yang mereka sampaikan. Dia menilai banyak keryawan yang ingin bergabung dalam aksi ini, tapi pihak perusahaan menahannya.
Sementara itu, Supervisor Store PT Wearsmart, Ali mengatakan mengenai tuntutan buruh tidak benar sama sekali. Bahkan dalam perusahaan ini diperbolehkan untuk beribadah di jam kerja.
"Beribadah diutamakan, sembilan tahun berjalan sebagai perusahan garmen beribadah itu sudah ditetapkan waktu di perusahaan ini dan waktu itu ditentukan oleh karyawan itu sendiri. Bahkan musala ada di sini. Kalau kontrak yang berulang-ulang, tergantung hasil dari proses hukum yang berjalan. Hasilnya nanti kalau ada kalau dipermanenkan kami akan permanenkan," kata Ali.
Tambahnya, untuk masalah cuti yang dikeluhkan buruh, dia menjelaskan, banyak karyawan yang sedang hamil meminta risegn karena tidak kuat dalam bekerja. Setiap karyawan yang ingin cuti melahirkan, pihak perusahaan selalu menanggung biayanya.
Menurutnya, jika mereka (buruh demo) tetap melanjutkan aksinya, pihak perusahaan tidak melarangnya. Tetap pekerjaan berlangsung meski mereka berunjuk kerja.  "Itu hak mereka, kalau mau lanjut berdemo silahkan, kami akan tetap bekerja, yang penting demonya baik-baik saja," katanya.
Aksi mogok kerja tersebut tidak menjadi pengaruh bagi ratusan buruh lain yang tetap bekerja seperti biasa. Mareka menilai aksi mogok kerja yang dilakukan ratusan buruh yang tergabung di SPSI itu hanya buang-buang waktu saja.(btd/ivi)