Uji Coba IB Pertama Kali Berhasil

Kawin Suntik Dapat Diterapkan

Kawin Suntik Dapat Diterapkan

SELATPANJANG (HR)-Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan Kepulauan Meranti berhasil menerapkan Program Inseminasi Buatan, atau leboh dikenal dengan istrilah kawin suntik, pada ternak sapi Peranakan Ongole. Walau ini adalah baru pertama kali dilakukan di Kepulauan Meranti, namun ternyata berhasil dengan baik.

Untuk itu Kadis DPKP Yulian Norwis mengimbau para peternak agar menerapkan program kawin suntik bagi berbagai jenis ternak yang sedang dipelihara.  
 
Hal tersebut didapatkan setelah tim Inseminasi Buatan (IB) dari DPPKP Kepulauan Meranti yang beranggotakan Drh Efdi Dermawan, Drh Haris Meisa Putra, dan Dulhadi melakukan penyuntikan IB yang didatangkan dari propinsi, terhadap sapi jenis Peranakan Ongole (PO) milik kelompok tani berkah H Turiman di Desa Alahair, Kecamatan Tebingtinggi baru-baru ini.

"Iya, di Meranti walau lama diterapkan program IB tersebut, namun baru kali ini berhasil dibuktikan setelah dilakukan penyuntikan sperma pada sapi betina jenis PO milik kelompok tani Desa Alahair itu," ungkap Yulian Norwis MM, akrab disapa Icut itu didampingi Kabid Peternakan, Khairurrazi SP yang serta didampingi PPL Peternakan, Dulhadi kepada sejumlah wartawan, Minggu (15/3) kemarin.

Ia juga mengatakan awal penyuntikan sperma pada sapi betina jenis PO tersebut dilakukan tanggal 18 Mei 2014 silam.

Dan setelah hamil dalam jangka waktu 9 bulan 25 hari, akhirnya Sabtu (14/3) indukan sapi betina berusia 8 tahun dan telah melahirkan 8 kali itu kini melahirkan anak sapi jantan.

"Anak sapi yang dilahirkan tersebut ternyata dalam kondisi sehat. Berbeda sekali seperti anakan dari hasil kawin alami pada umumnya. Kalau proses alami, apabila sapi jantan dalam kondisi kurang sehat, otomatis anak sapi yang dilahirkan akan ikut kurang sehat juga," ungkap Dulhadi.

Menurutnya, program IB ini dalam penyebaran bibit unggul ternak sapi dapat dilakukan dengan murah, mudah, dan cepat. Serta memudahkan peternak untuk mendapatkan keturunan ternak sapi yang berkualitas genetik tinggi.

Dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas ternak sehingga dapat meningkatkan pendapatan peternak. Tak hanya itu, lanjut Dulhadi, kawin suntik pada ternak sapi ini dapat memberikan keuntungan yakni menghemat biaya pemeliharaan pejantan, biaya relatif murah untuk mendapatkan bibit sapi yang bagus. Selain itu, mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina, dan dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik.

"Jadi tak perlu membeli sapi pejantan yang harganya relatif mahal. Dengan itu, program ini juga dapat memanfaatkan kemajuan teknologi yang baik sehingga sperma dari suntikan tersebut dapat disimpan dalam jangka waktu lama," ungkapnya lagi. ***