Perpani Siak Raih Satu Emas di Unilak Archery Championship 2019

Perpani Siak Raih Satu Emas di Unilak Archery Championship 2019

RIAUMANDIRI.CO, SIAK - Tampil dengan 10 atlet dalam kejuaraan panahan Unilak Archery Championship 2019, Perpani Siak berhasil meraih satu medali emas. Kejuaraan yang berlangsung 1-3 Maret 2019 ini, digelar di Lapangan Sepak Bola Unilak Pekanbaru.

Satu emas ini diraih oleh Muhammad Fajar Nugraha, siswa SMAN 1 Siak di babak aduan nomor Standar Bow Under 17 putra, yang diikuti oleh 25 pemanah yang berasal dari klub panahan di Riau. 

Sebelumnya di babak kualifikasi Fajar menempati rangking 1 yang membuatnya bertemu pemanah rangking 16 di babak perdelapan final. Fajar mampu melaju ke babak final dan bertemu dengan Ahmad Bil 'Adli Wal Ikhsan asal Muslim Archery School Pekanbaru. Di final perebutan emas ini,  Fajar unggul dengan skor 6-0.


Sementara itu, beberapa nomor lainnya yang diikuti oleh Perpani Siak harus mengakui keunggulan lawannya di babak final perebutan perunggu. Di nomor barebow putra, perebutan perunggu antara Siswanto melawan Rezki Juanda pemanah asal RAPP Pangkalan Kerinci, Siswanto harus mengakui keunggulan lawannya melalui babak shoot off. 

Begitu juga perebutan perungu di nomor barebow putri, Siti Syakiah pemanah Siak harus mengakui keunggulan lawannya Sella Triadi yang berasal dari Muslim Archery School. 

Selanjutnya perebutan perunggu di nomor standar bow putra dan putri, pemanah Siak harus mengakui keunggulan lawannya. Riska Sakdiah gagal mempersembahkan perunggu buat tim Perpani Siak setelah dikalahkan melalui shoot off oleh Dian Yozananda asal MAS Pekanbaru.  
Sementara itu, Rahmat Hendriawan harus mengakui keunggulan lawannya Sepiyan Muklis yang berasal dari IBS Pekanbaru. 

Walau meraih satu emas, Siswanto selaku pelatih Perpani Siak merasa sangat puas atas capaian atletnya. 

"Alhamdulillah beberapa atlet kita mampu melampui best score masing-masing, sehingga ketika dikatakan lawan terberat seorang pemanah itu dirinya sendiri, maknanya kita harus mampu melampui best score yang telah kita capai," katanya. 

Siswanto menyatakan, paling tidak event ini bisa menjadi tolok ukur bagi atletnya jika diberi kesempatan mengikuti seleksi tim Riau yang akan berlaga di Popnas Papua Oktober 2019 mendatang.

Sebab, katanya, atlet yang ikut di kejuaraan ini adalah rata-rata usia pelajar asal sekolah di Riau, termasuk beberapa atlet PPLP binaan Dispora Riau. 

"Ya, kita siap seandainya Dispora Riau mengundang atlet daerah untuk mengikuti seleksi guna memperkuat Riau di ajang Popnas Papua 2019," tutup Siswanto.

Reporter: Darlis Sinatra