Inilah Sikap PAN dan PKS Menyikapi Dukungan Syamsuar ke Jokowi

Inilah Sikap PAN dan PKS Menyikapi Dukungan Syamsuar ke Jokowi

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadlilan Sejahtera (PKS) tidak mempermasalahkan Gubernur Riau Syamsuar memberikan dukungan kepada calon presiden (capres) dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin.

Meski tidak mempermasalahkan, namun PAN dan PKS berbeda dalam menyikapi keputusan Syamsuar tersebut. PAN tidak kwatir elektablitas pasangan nomor urut 02 pasangan Prabowo Subianto-Sandiaa Uno bakal tergerus di Riau. 

Sedangkan PKS meminta agar Syamsuar tidak menyalagunakan jabatannya dengan mengarahkan pilihan politiknya, karena belum tentu sama dengan pilihan rakyat Riau.


Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN Eddy Soeparno mempersilahkan Syamsuar sebagai kader PAN untuk menentukan politiknya sendiri. Namun, Syams tidak perlu ikut menjadi tim sukses karena merupakan pengurus partai.  

"Kita sudah minta jangan ikut-ikutan jadi tim sukses. Kalau beliau memberikan apresiasi terhadap Pak Jokowi, saya kira itu pandangan beliau dan kita hormati pandangannya," kata Eddy, Kamis (21/2).

Menurut Eddy, akar rumput di Riau sudah terpetakan bakal memberikan dukungan kepada Prabowo-Sandi, sehingga PAN tidak kwatir suara rakyat Riau akan lari kepada Jokowi-Maruf.

"Di akar rumput itu mesin politik kita kuat sekali jaringannya. dan pergerakannya itu sangat masif dan respons yang kita terima dari masyarakat sejauh ini, mereka mayoritas mendukung Prabowo-Sandi," klaim Eddy.

Meski membetkan keluasaan dalam poliihan politiknya, PAN tetap meminta  agar  Syamsuar melaksanakan janji kampanyenya menjalankan tugas sebagai Gubernur Riau. "Saya yakin, tidak ada janji kampanyenya yang mengatakan bahwa dia menjadi timses salah satu pasangan capres," ujarnya.  

Dalam pemilihan gubernur Riau, Syamsuar yang berpasangan dengan Edy Natar Nasution diusung oleh Partai Nasdem dan dua partai oposisi pemerintah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serta PAN.  

Diminta berlaku adil

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyatakan, PKS sebagai sesama partai pengusung tak diajak biacara oleh Syamsuar dalam memberikan dukungan politik kepada Jokowi-Maruf.  

Hidayat menilai, dukungan itu merupakan sikap pribadi Syamsuar, tapi pilihan tetap berada di masyarakat Riau. "Ya silakan rakyat memberikan penilaian tersendiri ya," ujar Hidayat.

PKS, kata Hidayat, tak pernah mengimbau gubernur yang diusung untuk memberikan dukungan atau menjadi timses Prabowo, apalagi Jokowi. "Yang dilakukan Pak Prabowo dan Pak Sandi adalah tidak membebani calon gubernur PKS dan Gerindra untuk menjadi timses Pak Prabowo dan Pak Sandi," kata dia.

Hidayat menegaskan, sebagai gubernur seharusnya memiliki kewenangan mengarahkan rakyat untuk mengikuti pilihan pribadi. Sehingga, ia pun meminta siapapun pejabat yang hendak mendukung capres manapun, hendaknya tetap melaksanakan fungsi dan kewajibannya sebagai pejabat negara.

"Jangan berlaku tidak adil, jangan menyalahgunakan jabatan anda untuk kemudian mengarah arahkan pada pilihan politik yang sesungguhnya belum tentu pilihan rakyat," kata Hidayat yang juga merupakan Wakil Ketua Dewan Penasehat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Syamsuar telah menyatakan dukungannya terhadap pasangan capres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 ini. Ia berharap agar Jokowi bisa kembali memimpin Indonesia untuk kedua kalinya.

"Saya berharap beliau bisa dua periode," kata Syamsuar usai dilantik oleh Presiden Jokowi di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (20/2).

Menurut dia, di bawah kepemimpinan Jokowi, pemerintah mampu mempercepat pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, termasuk di desa-desa. Begitu juga dengan program-program lainnya, seperti reforma agraria dan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).

Namun, pembangunan infrastruktur dan berbagai pelaksanaan program lainnya pun dinilainya masih belum tuntas. Karena itu, ia mendukung Jokowi di Pilpres 2019 untuk menyelesaikan berbagai programnya.

"Sekarang kan masih banyak, misalnya, seperti tadilah, kan jalan tol ke Padang belum selesai. Kan program beliau tol Sumatra. Kemarin saya dapat informasi lagi nanti ada tol Riau ke Jambi. Pekerjaan-pekerjaan ini kan masih perlu dilanjutkan," ujar dia.

Reporter: Irawan Surya