Kasus DBD Meningkat, Diskes Buat Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk

Kasus DBD Meningkat, Diskes Buat Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Terhitung 1 Februari 2019, Demam Berdarah Dengue (DBD) di provinsi Riau sudah tercatat 263 kasus. Lalu apa yang dilakukan pemerintah provinsi Riau?

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani mengatakan, pihaknya sedang melakukan upaya pencegahan dengan menggalakkan program gerakan serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

"PSN ini bisa dilakukan secara serentak seperti kerja bakti di rumah masing-masing dan sekitarnya. Sehingga PSN bisa tepat sasaran dan fokus ke titik sasaran," katanya.


Lebih lanjut Mimi menyampaikan, agar nyamuk tidak berkembang biak, masyarakat diimbau membersihkan bak kamar mandi atau toilet dan tempat penampungan air.

"Termasuk air pembuangan kulkas, tempat minum burung yang jarang diganti, pot bunga, wadah limpahan air dispenser. Termasuk juga barang bekas di sekitar rumah seperti ban, kaleng, tempurung kelapa, botol, gelas air mineral, potongan bambu dan lainnya," paparnya.

Upaya lainya, sebut Mimi, yang harus dilakukan adalah dengan cara memastikan rumah dan sekitar tidak ada jentik.

"Karena 1 jentik betina dalam 12 sampai 14 hari akan berubah jadi nyamuk dewasa. Kemudian 1 nyamuk betina dewasa sekali bertelur bisa mencapai 100 sampai 150 butir telur. Dalam hidupnya selama lebih kurang 1 bulan nyamuk bisa bertelur hingga 4 kali. Artinya,1 nyamuk dalam satu bulan bisa bertelur 600 telur. Inilah yang bisa mengamcam kita terserang Demam Berdarah," terangnya.

Selain langkah tersebut, tambah Mimi, pencegahan juga bisa dilakukan dengan cara memakai lation anti nyamuk.

"Terutama anak-anak pada saat pagi sebelum berangkat sekolah dan sore saat bermain, karena pada saat itu nyamuk Aedes Aegypti bekerja," ungkapnya.