Heboh! Ribuan Tabloid 'Indonesia Barokah' Disebar di Jabar

Heboh! Ribuan Tabloid 'Indonesia Barokah' Disebar di Jabar

RIAUMANDIRI.CO, BANDUNG - Ribuan tabloid 'Indonesia Barokah' disebar ke sejumlah masjid dan ponpes di 13 daerah di Jawa Barat. Para pengelola ponpes maupun pengurus masjid kaget menerima paket yang sama sekali mereka tak memesannya. Di Ciamis, Kantor Pos menerima dua karung yang diduga berisi paket tabloid itu.

Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Huda, Maleber, Ciamis, KH Usep Al Ansory mengaku kaget ada kiriman tabloid Indonesia Barokah tersebut pada minggu lalu. Paket tabloid tersebut diletakkan begitu saja di pagar depan kediamannya. 

Pesantren tersebut satu dari tiga pesantren di Kecamatan Ciamis yang mendapat kiriman tabloid yang isinya sarat dengan politik.


"Kaget saja tiba-tiba ada kiriman paket amplop warna coklat ke sini. Tapi tidak tahu yang kirim. Kan kagetnya itu tidak ada yang pesan," ujar KH Usep saat ditemui di pesantrenjya di Lingkungan Karangsari, Kelurahan Maleber, Rabu (23/1/2019).

Ia mengaku tak membacanya karena tak tertarik. Ia menyimpannya di lemari. "Paket ampop coklat itu isinya ada dua tabloid. Saya tidak tahu isinya seperti apa, karena tidak sempat membacanya, sekarang masih disimpan di lemari," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Pos wilayah Ciamis Egya Rizky Priangga menuturkan pihak Pos Ciamis telah menerima dua karung paket yang diduga berisi tabloid Indonesia Barokah pada minggu lalu. 

Meski ia tidak bisa memastikan itu merupakan tabloid yang dimaksud. Hanya saja di dalam karung itu terdapat paket amplop coklat. Karena petugas pos tidak boleh membuka paket tersebut.

Egya mengaku karena sesuai dengan kualitas layanan, maka paket tersebut langsung dikirim ke alamat penerima yang alamatnya menunjukan pondok pesantren dan masjid di Ciamis.

"Setelah ada kiriman dua karung ini, sesuai amanah perusahaan langsung harus kita serahkan kiriman tersebut," kata Egya di kantornya Jalan Jendral Sudirman Ciamis.

Egya mengaku tidak mengetahui jumlah paket dari dua karung tersebut, karena bentuknya merupakan layanan porto sehingga tidak tercatat oleh sistem, berbeda dengan paket kilat khusus. Layanan porto ini hampir sama dengan surat dengan prangko. 

"Hanya ada izin portonya diketahui dikirim dari Jakarta Selatan. Berbeda dengan kilat khusus itu ada resi pengirim jadi bisa terlacak. Semua sudah dikirim, tinggal ada beberapa paket saja yang belum dikirim," pungkasnya.

Tak hanya di Ciamis, di Tasikmalaya sedikitnya 3 ribu tabloid disebar ke masjid dan ponpes. Begitu juga di Kabupaten Bandung, sudah ada laporan 104 tabloid yang ditemukan.

"Bawaslu Kabupaten Bandung temukan 104 eksemplar Tabloid Indonesia Barokah di Pesantren dan masjid di Kabupaten Bandung," kata Koordinator Divisi Pengawasan, Humas dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kabupaten Bandung, Hedi Ardia.

Selain Tabloid Indonesia Barokah, pihaknya juga menemukan sejumlah tabloid yang sama yaitu Tabloid Pesantren. Tabloid tetsebut berisikan saduran berita dari media mainstrem.

"Baik Tabloid Indonesia Barokah atau Tabloid Pesantren, keduanya sama yang dimana berita-berita di media mainstrem disatukan," imbuhnya.

Sementara itu Ketua Bawaslu Jabar Abdullah mengatakan berdasarkan informasi yang diterimanya tabloid 'Indonesia Barokah' sudah tersebar di 13 daerah di Jawa Barat.

Bawaslu Jabar sudah membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini. "Kasus ini kita dalami dulu. Bawaslu sedang buat tim juga dari perspektif produk ini ada kaitan Pemilu atau tidak," katanya. 

Dia menambahkan, akan segera menyampaikan hasil temuannya itu dalam waktu dekat. Untuk sementara pihaknya belum bisa memberi banyak komentar karena masih melakukan penelusuran dan tindakan lainnya atas penyebaran tabloid ini.