Bencana Kembali Menyapa Nusantara

Bencana Kembali Menyapa Nusantara

Oleh: Alfira Khairunnisa 
Pemerhati Sosial Masyarakat

RIAUMANDIRI.CO - Indonesia kembali dirudung duka. Banjir hebat menerjang Kota Makassar pada hari Selasa (22/1/2019). Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Makassar mengakibatkan 6 kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel) diterjang banjir.

Intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir di Kota Makassar mengakibatkan banjir di sebagian wilayahnya. Banjir yang terjadi dikarenakan arus air yang deras dari wilayah Kabupaten Gowa setelah pintu air Bendungan Bili-Bili dibuka karena terjadi luapan.


Rumah warga juga terseret arus deras dari aliran Sungai Jeneberang, Selasa (22/1/2019). Warga tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga yang ada dikarenakan banjir datang tiba-tiba dengan air yang cukup tinggi dan cepat.

Tak dapat dihindari 7 kecamatan diterjang banjir, 6 kecamatan ditimpa longsor, 2 jembatan putus, hingga pukul 20.00 (22/1/2019) dikabarkan sirine bendungan masih meraung-raung agar masyarakat di daerah tersebut waspada.

Bencana Datang Silih Berganti

Berbagai bencana kini kerap menghampiri Indonesia. Mulai dari banjir, tanah longsor, gempa bumi, gunung meletus hingga tsunami dan seabrek bencana lainnya.

Berita duka seakan tiada henti menyapa Nusantara. Tak tanggung-tanggung, bencana demi bencana yang datang hingga merenggut ribuan korban. Ribuan rumah rusak parah, fasilitas umum rusak tiada bisa difungsikan. Kerugian finansial yang ditanggung pun tidak sedikit.

Masihkah kita berfikir bahwa hal ini hanya sekedar bencana alam? Masihkah kita berfikir bahwa hal ini wajar terjadi? Masihkah kita mengatakan bahwa hal ini adalah suatu yang lumrah terjadi? Tidakkah kita berfikir bahwa semua bencana yang terjadi diakibatkan oleh manusia yang kini sudah jauh dari aturan sang pencipta?

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.” (QS. Ar-Rum:41).

Kemudian dalam Qur’an surat Annisa : 147 Allah berfirman:
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui”

Dalam QS. Ass-Syuro: 30 Allah juga berfirman:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”

Dari ayat-ayat diatas jelas sudah bahwa semua bencana yang terjadi tak lepas disebabkan oleh perbuatan manusia, hingga Allah pun murka. 

Saatnya Kembali ke Syariat Islam

Bencana-demi bencana yang terjadi di negeri ini seyogyanya mampu membuka mata, hati dan pikiran kita. Bahwa semua ini adalah bentuk dari teguran Allah kepada umat manusia, dan ujian bagi orang-orang yang bertaqwa.

Maraknya kedzaliman demi kedzaliman di negeri ini membuat Allah murka terhadap perilaku manusia yang tidak lagi mengindahkan syari’atnya. Manusia tiada lagi berpegang kepada apa yang telah Allah atur di dalam Al-Qur’an dan Hadits.

Manusia tiada merasa bahwa dengan bencana demi bencana yang melanda negeri sejatinya Allah ingin memberi peringatan, supaya manusia kembali kepada jalan yang telah Allah atur di dalam kitab suci-Nya. Namun kebanyakan manusia malah mencampakkan aturannya hingga sesuka hati membuat aturan sendiri.

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya” (QS. Al-Isra’:16)

Terahir, semoga bencana demi bencana yang datang menghampiri negeri ini dapat kita jadikan cambuk, agar setiap diri dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah. Kembali kepada syari’at-Nya yang agung, yang telah mengatur semua aspek kehidupan.

Semoga musibah yang menimpa negeri ini segera berlalu, banjir segera surut, dan Saudara-saudara yang tertimpa dan terkena dampak dari bencana diberikan kesabaran dan ketabahan.