Melalui Model Pembelajaran yang Sesuai dengan Kurikulum 2013

Mengoptimalkan Pengajaran Agama Islam di Madrasah

Mengoptimalkan Pengajaran Agama Islam di Madrasah

Konsep pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan pada Kurikukulum 2013, bukanlah hal yang baru. Akan tetapi pun sudah pernah diterapkan pada kurikulum sebelumnya. Seperti, Kurikulum 2004 (KBK) dan kurikulum 2006 (KTSP). Dalam semua kurikulum ini guru dituntut menerapkan dan memberi penilaian terhadap siswa dari segi kognitif, apectip dan psikomotor (pengetahuan, sikap dan ketrampilan).

Namun yang mendasari kegiatan pembelajaran pada Kurikulum 2013 adalah pendekatan ilmiah (scientific approach). Kurikulum 2013 ini mempunyai ciri-ciri mengedepankan kegiatan proses yaitu mengamati, menanya, mencoba menginformasikan dan mengumpulkan. Sebenarnya Kurikulum 2013 bagi pembelajaran di madrasah hanyalah sebagai tukar sampul saja. Sebab yang termasuk dalam bidang studi agama Islam di madrasah itu seperti Alquran hadist, aqidah akhlak, fiqh dan Sejarah Kebudayaan Islam pada umumnya memerlukan teori, praktik dan pembentukan akhlah yang baik.

Misalnya bersuci, salat, puasa, membaca ayat-ayat Alquran, mengetahui tempat bersejarah dalam Islam, mengenal akhlak yang baik dan akhlah yang buruk. Secara otomatis guru memberikan penilaian mulai dari spiritual sampai dengan sikap atau akhlah siswa sehari-hari. Ditambah lagi dengan penerapan ibadah siswa. Pada saat ini dunia pendidikan semakin menjadi sorotan tajam dari berbagai pihak, baik dari sekolah umum maupun madrasah. Apalagi kalau ditambah dengan hasil evaluasi belajar, sikap dan keterampilan yang menurun.

Proses pengajaran dan pembelajaran memiliki permasalahan yang harus diselesaikan. Salah satu caranya adalah memberikan pengajaran dan pembelajaran yang membuat siswa termotivasi mengikuti mata pelajaran yang disajikan. Oleh sebab itu guru harus mengubah cara mengajar yang biasanya monoton atau berceramah, perlu melakukan inovasi pembelajaran yang bervariasi dan menyenangkan.

Sehingga siswa aktif dan tidak mendatangkan kebosanan. Akan tetapi membuat mereka merasa bermain dengan teman. Padahal  sebenarnya mereka sedang melakukan kegiatan belajar.

Guru pendidikan agama Islam di madrasah perlu mencari model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 untuk diterapkan dalam pembelajaran di sekolah.
Model artinya adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode dan tekhnik pembelajaran.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 tentang standar proses, model pembelajaran yang diutamakan. Dalam inplementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Inkuiri (Inquiri Bassed learning), model pembelajaran discovery (discovery learning ), model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dan model pembelajaran berbasis permasalah (problem based learning).

Contoh pembelajaran itu antara lain;

- Model inquiri learning

Model inquiri biasanya lebih cocok digunakan pada pelajaran matematika. Tetapi bisa digunakan pada pelajaran agama Islam. Misanya dalam pelajaran fiqh, aqidah Akhlak ataupun Sejarah Kebudayaan Islam.
 
Langkah-langkahnya terdiri atas ;

a. Observasi/mengamati berbagai fenomena alam.

Dalam kegiatan ini guru melihat gambar ataupun VCD dari materi pembelajaran.

b.Mengajukan pertaanyaan dari fenomena yang di hadapi. Di sini berperan memotivasi kepada siswa agar mau bertanya, baik terhadap guru,teman atau melalui sumber yang lain.

c.Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban.  Dalam hal ini peserta didik dapat melakukan penalaran terhadap jawaban pertanyaan yang diajukan.
d.Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan dari pertanyaan yang diajukan.

e.Merumuskan kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah. Atau dianalisis, sehingga peserta didik dapat mempresentasekan dan menyajikan hasil temuannya.
- Model Discovery Learning.

Model pembelajaran ini bisa digunakan untuk bidang study Alqur an Hadist dan Sejarah Kebudayaan Islam dengan langkah-langkah sebagai berikut;

1. Stimulation (member 1 stimulus). Pada kegiatan ini guru memberikan stimulan, dapat berupa bacaan atau gambar atau situasi sesuai dengan materi.

2. Problem Statement (mengidentifikasi masalah). Peserta didik harus menemukan masalah apa saja yang dihadapi, sehinggga pada kegiatan ini peserta didik diberi pengalaman untuk menanya, mencari imformasi dan merumuskan masalah.

3. Data Collecting (mengumpulkan data). Gunanya menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi.

4.Data Processing (mengolah data). Kegiatan ini melatih peserta didik untuk mencoba dan mengeksplorasi kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk diaplikasikan pada kehidupan nyata.

5. Verification (memverifikasi). Tahapan ini mengarah peserta didik untuk mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pegolahan data.

6. Generalization (menyimpulkan). Pada tahap ini peserta didik di giring untuk menggeneralisasikan hasil simpulannya pada suatu kejadian atau permasalahan.
– Problem Based Learning

Model pembelajaran ini bertujuan merangsang peserta didik untuk belajar melalui permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan pelajaran yang akan atau yang belum dipelajari, dengan langkah-langkah sebagai berikut ;

1.Mengorientasi peserta didik pada masalah. Tahap ini memfokuskan peserta didik mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.

2.Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Tujuannya adalah agar peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan.

3. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok.  

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

5.Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.

- Project Based Learning

Model pembelajaran ini memfokuskan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahami pembelajaran melalui investigasi. Membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kalaboratif yang mengintegrasikan berbagai subyek dalam kurikulum, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut ;

a.Menyiapkan pertanyaan dan penugasan proyek. Pada tahap ini peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.

b. Mendesain perencanaan proyek.  Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan.

c. Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dalam sebuah proyek.

e. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek.

f. Menguji hasil fakta dan data percobaan atau penelitian di hubungkan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.

g. Mengevaluasi kegiatan atau pengalaman.

Mudah-mudahan dari model pembelajaran yang penulis tulis ini dapat diterapkan oleh guru agama Islam di madrasah.***

Guru MTs Negeri Pangkalan Kerinci, Pelalawan.