39.648 Anak di Pekanbaru Bakal Diimunisasi Difteri

39.648 Anak di Pekanbaru Bakal Diimunisasi Difteri

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pasca penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru akan melakukan upaya pencegahan di wilayah Kecamatan Tampan. Hal itu disebabkan kawasan padat penduduk ini telah ditemukan 1 anak meninggal akibat penyakit Difteri dari lima kasus sepanjang tahun 2018.

Wabah Difteri yang menyerang anak-anak di Kota Pekanbaru menjadi momok yang menakutkan. Apalagi penyakit yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium itu sudah menelan korban jiwa, balita 5 tahun, meskipun sebelumnya sempat mendapatkan perawatan di RSUD Arifin Ahmad. 

Ganasnya penyakit yang gejalanya berupa sakit tenggorokan, demam, dan terbentuknya lapisan di amandel dan tenggorokan ini membuat Diskes Kota Pekanbaru menetapkan Kota Pekanbaru KLB dan akan melakukan vaksin ulang kepada 39.648 anak di Kecamatan Tampan.


Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru Gustiyanti, mengatakan pasca ditetapkan KLB, Diskes Kota Pekanbaru langsung melakukan upaya pencegahan.

"Sebanyak 39.648 anak yang tinggal di Kecamatan Tampan, akan dilakukan pemberian vaksin ulang dengan dibagi dalam tiga kelompok umur. Vaksin ulang yang diberikan yakni Difteri, Pertusis dan Tetanus (DPT), HB dan HiB atau kerap juga disebut vaksin Pentavalen," katanya, Ahad (25/11/2018).

Ia menyebutkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi di tingkat kecamatan sebelum pelaksanaan vaksin difteri ulang tersebut. Untuk itu, Diskes Kota Pekanbaru meminta kerjasama dari orang tua anak untuk mendukung program vaksin ulang ini.

"Rencananya vaksin ulang akan kami lakukan setelah pelaksanaan vaksin MR selesai. Kemungkinan akan dilaksanakan pada akhir bulan November," imbuhnya.

Bagi anak yang belum mendapatkan imunisasi tersebut, pihaknya meminta kepada orang tua agar segera membawa anaknya ke fasilitas kesehatan, baik di posyandu, puskemas maupun di rumah sakit untuk diberikan imunisasi penta-bio.

"Setelah kita tetapkan statunya menjadi KLB, kami akan melaksanakan pencegahan dengan cara melakukan imunisasi ulang, di wilayah yang banyak ditemukan kasus Difteri, seperti di kecamatan Tampan," pungkasnya.