Sejumlah Kelompok Tani di Inhu Tak Bisa Cairkan Dana dari APBN

Sejumlah Kelompok Tani di Inhu Tak Bisa Cairkan Dana dari APBN

RIAUMANDIRI.CO, RENGAT - Sejumlah kelompok tani di Kabupaten Indragiri Hulu tak kunjung bisa mencairkan dana bantuan yang mereka dapatkan dari sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN), sehingga apa yang mereka rencanakan tak bisa dilaksanakan. 

Ketua kelompok Tani Makmur Karya Bersama dari Desa Kuantan Tenang Kecamatan Rakit Kulim, dana tersebut sudah ada di rekening kelompok tani, tetapi untuk pencairannya harus mendapatkan persetujuan atau rekomendasi dari Dinas Pertanian dan Peternakan. 

"Rekomendasi tersebut tak kunjung diberikan oleh dinas," ucapnya saat mengadu ke DPRD Inhu. 


Hal serupa juga diungkapkan Jarno dari Kelompok Tani Sejahtera Tani Rakit Kulim. "Kami belum bisa bekerja karena dana tertahan di rekening tak boleh dicairkan,"  tegasnya. 

Atas pengaduan ke DPRD Inhu tersebut, pihak legislatif telah mengundang Dinas Pertanian dan Peternakan Inhu untuk menjelaskan alasan permasalahan tersebut.

"Sudah dua kali kami undang tetapi mereka tetap mangkir," tegas Ketua Komisi II Novriadi. 

Dikatakan politisi PAN ini, kedatangan Dinas Pertanian dan Peternakan sangat diperlukan untuk menjelaskan kepada DPRD dan juga masyarakat, apa yang menjadi alasan tidak diberikannya rekomendasi pencairan dana tersebut kepada kelompok tani, padahal pemerintah pusat sudah mengirimkan dana bantuan.

Kelompok tani berasal dari beberapa desa dan kecamatan di Inhu di antaranya Desa Kuala Mulya, Tanjung Sari, Sukajadi, dan Pulau Jumat di Kuala Cenaku. Desa Teluk Sejua, Dusun Tua dan Dusun Tua Pelang di Kelayang, dan Desa Kuantan Tenang di Rakit Kulim. 

Menurut kelompok tani tersebut dari total dana Rp2,6 miliar yang diberikan pusat tersebut dipergunakan untuk pembangunan di antaranya irigasi air tanah dangkal atau dalam, pembuatan jalan usaha tani, pembangunan pintu air, pembangunan embung, pembangunan long strong, dan semuanya untuk memperlancar usaha pertanian masyarakat. 

"Sampai saat ini kami tidak mengerti apa yang dilakukan oleh dinas pertanian tersebut, padahal petani sangat membutuhkannya. Kemarin juga bantuan hand traktor ditarik kembali oleh pusat karena juga tidak mendapatkan rekomendasi dari dinas," ucap Novri.


Reporter: Eka Buana Putra