Eks Jubir HTI: Apa Salah Kami Sampai Sebegitu Benci?

Eks Jubir HTI: Apa Salah Kami Sampai Sebegitu Benci?

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Mantan juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto mengaku heran dengan klaim dari GP Ansor yang menyatakan bahwa bendera berkalimat tauhid yang dibakar oleh Banser NU adalah bendera HTI. Ismail menegaskan HTI tak memiliki bendera.

HTI sendiri memang sudah dibekukan oleh pemerintah sebagai ormas. Pemerintah menyatakan HTI menyimpang dari ajaran-ajaran atau nilai-nilai dari Pancasila dan UUD 1945.

Ismail menjelaskan bahwa bendera yang dibakar oleh Banser NU adalah bendera yang dikenal dengan nama 'Ar Roya'. Roya diperoleh lewat Hadits Riwayat Ahmad dan Tirmidzi, yakni Rasulullah punya bendera Ar Roya berwarna hitam dan Al Liwa berwarna putih, yang di atasnya tertulis kalimat tauhid.


"Yang dibakar dalam video yang beredar luas kemarin adalah Ar Roya (Panji Rasulullah), bendera berwarna hitam yang bertuliskan kalimat tauhid," tegas Ismail, Rabu.

Ismail mengaku heran, sebenci itukah orang-orang terhadap HTI karena sudah dibekukan oleh pemerintah. Ia menyayangkan pembenaran dari orang-orang yang mengklaim bendera yang dibakar adalah bendera HTI.

"Ini bukan kesalahpahaman, ini kebencian tanpa alasan, kebencian yang sudah keterlaluan, apa salah HTI sampai segitu benci? Apa HTI korupsi? Engga," jelas Ismail.

Sebelumnya insiden pembakaran bendera berkalimat tauhid itu ramai di media sosial. Oknum anggota Barisan Serbaguna Nahdatul Ulama (Banser NU) membakar bendera berkalimat tahuid yang diklaim adalah bendera HTI. Ketum PP GP Ansor, Yaqut Cholil menyebut bendera yang dibakar oleh anggotanya adalah bendera milik HTI.

Sementara, Polres Garut telah mengamankan 3 orang dalam insiden ini. Ketiganya masih berstatus saksi.

"Saya sudah cek teman-teman di Garut, tempat di mana pembakaran itu terjadi. Sudah saya tanyakan juga ke pengurus di sana, teman-teman yang membakar itu melihat bendera tersebut sebagai bendera HTI. Saya mencoba memahami dari sudut pandang yang berbeda bahwa apa yang dilakukan teman-teman itu adalah upaya menjaga kalimat tauhid. Jika bukan bendera yang ada tulisan tauhidnya, bisa jadi, oleh mereka tidak dibakar, tetapi langsung buang saja ke comberan," kata Yaqut dalam keterangannya, Senin (22/10).