Anggota Komisi A DPRD Kuansing Sayangkan Tindakan SDN 10 Pulau Busuk Jaya Keluarkan Murid

Anggota Komisi A DPRD Kuansing Sayangkan Tindakan SDN 10 Pulau Busuk Jaya Keluarkan Murid

RIAUMANDIRI.CO, TELUK KUANTAN - Kasus dikeluarkannya salah seorang murid Sekolah Dasar Negeri 10 Pulau Busuk Jaya, Kecamatan Inuman, Kabupaten Kuansing, mendapatkan sorotan dari anggota Komisi A DPRD Kuansing.

Seperti diungkapkan anggota Komisi A DPRD Kuansing, Mutiara saat ditemui Riaumandiri.co di rumahnya, Senin (17/9/2018). Mutiara sangat menyayangkan tindakan pihak SDN 10 yang mengeluarkan muridnya yang berisial AS.

"AS adalah salah satu anak penerus bangsa ini. Dan AS juga memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan," ujarnya.


Dikatakan Mutiara, ia memang tidak mengetahui secara pasti apa permasalahan sehingga pihak sekolah sampai tidak mampu lagi membina dan mendidik AS.

"Ya saya mendapakan informasi dari media, bahwasannya AS ini anak yang nakal, seperti melakukan pemukulan teehadap teman selokalnya, bahkan AS juga pernah meludahi guru pengajarnya," terangnya.

Namun demikian, Mutiara mengatakan senakal apapun murid tersebut itu merupakan tanggung jawab guru ataupun pihak sekolah untuk melakukan pembinaan dan didikan.

"Itu kewajiban pihak sekolah untuk mengubah karakter anak dari yang tidak baik menjadi baik," katanya.

Selain itu, Mutiara meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Kuansing untuk segera turun tangan menyelesaikan permasalahan ini.

"Saya berharap KPAI Kabupaten untuk turun ke lapangan dan memberikan solusi terkait hal ini. Sehingga anak kita AS dapat menerima haknya untuk mendapatkan pendidikan dari negara," harapnya.

Sementara itu, Ketua KPAI Kuansing, Suburman, menanggapi serius permasalahan tersebut. Dirinya tidak sepakat jika ada sekolah mengeluarkan muridnya dengan alasan kenakalan para bocah ingusan itu.

"Sebenarnya anak yang seperti ini tidak seharusnya diberhentikan. Tetapi diberikan pembinaan mental, ini sangat diperlukan dengan kerja sama antara orangtua dan pihak sekolah. Orangtua harus punya komitmen yang kuat untuk dapat benar-benar mendidik anak," ungkap Suburman.

Ditambahkannya, dalam permasalahan ini tentunya kondisi si anak sudah sangat jauh tersesat dalam perilaku yang mungkin didapatnya dari lingkungan pergaulan dan juga pola didik dari orangtua.

”Ada baiknya si anak dicarikan tenaga ahli yang dapat membantu dalam mengarahkan perilaku anak menyimpang. Bisa melibatkan psikolog dan juga guru agama, tetapi yang terpenting adalah peran orangtua di rumah, itu perlu digarisbawahi. Karena sangat menentukan keberhasilan mengubah perilaku anak yang sudah terlanjur menyimpang. Tapi dalam waktu dekat ini kami akan cek langsung ke tempat kejadiannya," imbuhnya.

Terkait hal ini, Wabup H Halim saat dikonfirmasi Riaumandiri.co sangat menyayangkan hal ini terjadi. Untuk itu dia meminta kepada pihak Dinas Pendidikan agar segera menindaklanjuti dan mencarikan solusi persoalan ini.

"Kabid dan korwil harus turun ke lapangan untuk menindaklanjuti permasalahan ini," ujar Wabup.

Reporter: Suandri